SS2 - BAB 74.

134 10 0
                                    

Tepat pada tengah malam, Al yang baru saja tertidur langsung bangun. Seluruh tubuhnya berkeringat banyak dan suara napasnya tersengal parah.

Pria itu langsung duduk. Ia menyibak rambutnya yang basah ke belakang dan helaan napasnya terdengar berat. Al mengulurkan tangannya ke samping, membuka nakas di mana obatnya ia letakkan di sana. Itu adalah suplemen dan beberapa vitamin yang membantu menjaga kepalanya terserang sakit berlebihan. Ia mengambil obatnya dan menelannya tanpa minum.

Setelah akhirnya dia kembali tenang, ia bangun dari ranjang. Setelah hanya tidur sebentar, ia kemungkinan besar akan susah tidur kembali.

Al memutukan pergi ke balkon. Mencari udara segar demi menjernihkan pikirannya.

Besok merupakan hari terpenting dalam hidupnya. Seharusnya seperti itu mengingat besok merupakan hari pertunangannya.

Seharusnya dia merasa senang, tapi nyatanya dia tidak. Justru, dadanya terasa berat, terasa sakit seolah pisau menusuknya pelan di sana.

Amnesia sialan ini telah membuat dia terpuruk. Kenyataan bahwa kemajuan dalam memunculkan kembali ingatan lamanya membutuhkan waktu yang lumayan lama membuat dia frustasi. Dia ingin mengingat. Kenangan macam apa yang telah dia lupakan. Dia juga ingin mengingat, kenangannya tentang Andin yang tak satupun bertahan dalam memorinya.

"Sabar... aku hanya perlu bersabar sebentar lagi." ujarnya menenangkan dirinya sendiri.

KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang