BAB 31

241 20 0
                                    

..... 🦋🦋🦋🦋

"Tega-teganya papa melakukan itu padaku? Aku sudah berjanji pada keluarga Al untuk membantu, tapi karena papa, sekarang aku malah dianggap sebagai pengkhianat oleh mereka."

"Aku tak punya muka untuk kembali menemui mereka, Pa. Bagaimana bisa papa melakukan ini padaku? Hanya karena ingin menyembunyikan penjahat sebenarnya?"

"Andin! Jaga kata-katamu! Lebih baik kita keluar, bicara di sana saja."

"Tidak, aku tidak mau. Kenapa aku harus mendengarkan papa? Selama ini papa tidak mau mendengarkan permintaanku bukan?"

Pada saat itu, Sarah yang tadi memejamkan mata terbangun akibat percakapan intens antara Surya dan Andin.

"Ma..." Elsa membantu sang ibu bersandar kala Sarah meminta.

"Andin, jangan marahi papamu. Mama lah yang memohon padanya. Kalau ada yang harus disalahkan, maka itu mama," Sarah berujar lemah.

Surya memegang lengan Andin, ingin menyeretnya keluar tapi Andin bersikeras tidak mau pergi.

"Elsa benar-benar pelaku sebenarnya. Dia lah orang yang telah menyebabkan kecelakaan itu terjadi--" Sebelum kalimat itu selesai terucap, rasa perih dirasakannya di pipi.

Plak!

Suara tamparan itu tidak hanya mengejutkan Andin yang kini pipinya telah memerah, melainkan Sarah maupun Elsa menatap terkejut pada tangan Surya yang masih terangkat di udara setelah melayangkan tamparan di wajah putrinya tersebut.

Surya pun sama tertegunnya dengan apa yang baru saja dia perbuat. "Andin--Andin--"

Sepasang mata yang telah berembun itu kini menatap kecewa dan terluka pada pria yang dipanggilnya ayah. Seumur dirinya hidup, ini kali pertama ayahnya memukulnya.

Melihat bagaimana Andin keras kepala tidak menjatuhkan air mata yang kini menggenang di kelopak matanya semakin menambah sakit di hati Surya.

"Papa tidak bermaksud---"

"Apa papa juga menganggap aku pembual? Itu sebabnya papa sampai melayangkan tangan padaku?"

"Bukannya papa tidak percaya, tapi tidak ada bukti yang me---"

"Aku buktinya," sela Andin dengan tangis yang akhirnya mengalir, "Tidak cukup kah kata-kataku sebagai bukti?"

"Karena kecelakaan itu, bukan hanya keluarga Al saja yang mendapat kerugian, tapi aku juga kena dampaknya. Apa papa sudah melupakan itu?"

....

KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang