. .
"--- Ndin...." Al memalingkan muka ke samping, namun kedua tangan Andin yang tadi memeluk lehernya berpindah menjadi menangkup rahang Aldebaran. Niatnya jelas, dia tidak membiarkan Al berpaling darinya, dari ciumannya yang terkesan putus asa.
Al tampak tak berdaya.
"Berhenti dulu... Hahh... Hahh... Andini!" Al berusaha mendorong Andin mundur, tapi Andin sama sekali mengeraskan pegangannya pada wajah Aldebaran.
.
.
."Aku menghindari bertengkar denganmu sekarang. Kalau aku menjawab pertanyaanmu barusan, entah itu bohong atau jujur, konsekuensinya akan sama. Kau. Akan. Marah. Padaku."
"Itu benar. Tapi aku penasaran."
"Tidak mau kujawab. Kau cukup tahu saja aku datang kemari untuk mengantarmu pergi."
"Pelitnya...." cibir Andin dengan bibir mencebik.
.
.
.Dan sekarang, setelah Al tinggal bersama ibu kandungnya yang diketahui memiliki perusahaan besar itu, otomatis kekayaannya pun terciprat juga pada putra semata wayangnya ini.
"Kenapa kau malah diam?"
"Aku hanya berpikir ini terlalu berlebihan untuk dibeli 'kan?" kata Andin seraya menunjukkan belanjaan di kedua tangannya. Di mana yang ia pegang sekarang terdapat se bucket ayam goreng, nasi, kentang goreng, burger dan juga empat minuman manis berbagai rasa dan satu cup coffee americano.
Tadi, selain membeli makan malam untuk Al, pria itu mengajak Andin membeli beberapa desert juga yang sebenarnya sudah Andin tolak. Donat, roti, cake, makanan manis ini, siapa memang yang mau makan?
Tak lupa pula, Al juga membelikan Andin oleh-oleh yang tak pernah dipikirkan wanita itu untuk ia beli.
"Kau bisa memberikan kepada tetanggamu kalau menganggapnya berlebihan.... " Al kemudian menjeda ucapannya, "... atau kau juga bisa membuangnya kalau memang tidak suka."
Andin mendengus. Pria yang dulu mengajarkannya untuk tidak menyia-nyiakan makanan, lihatlah perubahannya sekarang!
KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT)
FanfictionMendapati suaminya sendiri berselingkuh dengan adik tirinya, Andin merasa hatinya hancur berkeping-keping. Ia akhirnya percaya, bahwa peringatan Aldebaran - sahabat tersayangnya - benar. Namun semuanya telah terlanjur terjadi, ia telah memilih melep...