SS2 - BAB 64 BERITA PERGI

207 14 0
                                    

Di dalam restoran, Al dan Michelle tampak menikmati makan malam yang baru terhidang.

"Terimakasih." ucap Al pada pelayan.

Setelah hanya ditinggal berdua saja, Al mempersilahkan Michelle untuk menyantap makanannya.

"Aku sudah mengecek jadwalku dalam minggu ke depan. Kalau mau melakukan fitting baju kita, kita bisa berangkat di hari Rabunya. Bagaimana denganmu, Al? Apa di hari itu kau ada waktu luang?"

"Aku belum mengabari sekretarisku, Michelle. Tunggu aku kabari kau nanti."

"Baiklah," setuju wanita cantik itu dengan mudah.

Al mengambil ponsel di dalam saku, mengecek dulu si penelepon. Ternyata Rendy. Alisnya terajut dalam, tidak mengerti mengapa asistennya itu menghubunginya padahal sudah tahu kalau malam ini dia sedang sibuk di luar.

Ia pun meminta izin pada Michelle untuk mengangkat panggilan itu.

"Silakan, Al. Aku juga mau ke kamar mandi dulu sebentar." kata Michelle.

"Ya, Ren. Ada apa?" tanya Al tanpa basa-basi.

Pria itu menunggu dengan sabar pihak lain berbicara. Sebuah kejutan seketika melintas dalam bola matanya saat fakta mengejutkan ia terima.

"Kau bilang apa?"

Dalam satu tarikan napas, Rendy menyatakannya. "Saya dapat kabar dari istri saya kalau hari ini Andin akan pergi ke kota asalnya."

Pada akhirnya Rendy kalah akan hati nuraninya. Meski setelah ini dia harus berhadapan dengan ibu dari sahabatnya, ia tetap memberitahu Aldebaran tentang kepergian Andin.

Secepat berita yang didengarnya, secepat itu pula Al pergi dari dalam restoran. Sewaktu Purnomo menemukan raut cemas di wajah tampan sang tuan muda, buru-buru pria itu mematikan rokok di tangannya.

"Tuan Muda, ada apa? Kenapa Anda terlihat cemas sekali?"

Al tampak seperti orang yang tak sabaran.

"Beritahu Nona Michelle kalau aku ada hal yang harus dilakukan. Kau tidak perlu mengantarku. Antar nona Michelle pulang dengan selamat sampai ke rumah." putus Al lalu melenggang pergi dari hadapan supir.

"Tapi Tuan... Tuan Muda... Tuan Al!"

Sosok jangkung Al terlihat setengah berlari menyebrangi jalan kavling menuju ke jalanan beraspal yang penuh kendaraan di depan. Pria itu berdiri di sisi jalan, menunggu taxi lewat.

Al pergi dari makan malam itu meninggalkan Michelle sendirian, sang calon tunangannya demi wanita lain.

"Tolong antar saya ke---" suara Al terhenti saat dia baru menyadari kalau ternyata dia tidak benar-benar mengenal Andin. Dia bahkan tidak tahu alamat rumah Andin. Lalu, untuk menemui wanita itu dia harus pergi ke mana?

🦋🦋🦋

Notes:

Bagi pembaca yang mau baca lanjutan full babnya cek judul babnya dulu. Seperti di KBM contohnya. Bab ini sudah termasuk ke nomor Bab 63 - Berita Pergi.

Kenapa kok bisa beda nomer babnya. Aku juga kurang paham lah.... Maapkeun 🙏😆

KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang