Al memerhatikan tingkah Andin. Ia melihat ke arah jam yang melingkari pergelangan tangan. Pantas saja Andin terus menerus menguap. Itu adalah waktu dimana seharusnya sang istri beristirahat.
"Tidurlah. Aku bangunkan nanti kalau kita sudah tiba di rumah."
"Aku maunya begitu. Tapi aku takut nanti sakit pinggang setelah bangun." kata Andin mencemaskan posisinya jika tidur di dalam mobil.
Seolah memahami kecemasan sang istri, Al mengangkat tubuh Andin dengan lembut. Lalu secara perlahan namun pasti, kembali membaringkan istrinya agar bersandar kepadanya sepenuhnya.
"Bagaimana dengan posisi ini? Apakah masih tidak nyaman?"
Andin tidak bisa menahan senyumnya dengan perhatian lembut yang suaminya tunjukkan. Ia menggelengkan kepalanya pelan.
"Tidak, ini sangat nyaman. Duduk di atas pangkuanmu dan kau memelukku begini, aku jadi sangat puas. Dan sepertinya aku mulai mengantuk sekarang."
Al mengencangkan kedua tangannya yang ia gunakan untuk memeluk sang istri.
"Kalau begitu tidurlah dengan nyenyak. Aku akan terus memelukmu seperti ini sampai ke rumah kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT)
FanfictionMendapati suaminya sendiri berselingkuh dengan adik tirinya, Andin merasa hatinya hancur berkeping-keping. Ia akhirnya percaya, bahwa peringatan Aldebaran - sahabat tersayangnya - benar. Namun semuanya telah terlanjur terjadi, ia telah memilih melep...