.... 🦋🦋🦋
"Bagaimana? Kau suka dengan hadiah yang aku kirimkan?"
"D-Dari mana kau dapat foto-foto itu?" tanya Elsa dengan suara bergetar ketakutan.
"Kau yakin itu dari foto? Aku malah sengaja mengambilnya dari video syur-mu dengan pria itu."
"Vi-Video?" Elsa begitu terkejutnya sampai-sampai langkah mundurnya hampir membuat dia jatuh ke lantai.
Video? Elsa mengulang kembali perkataan Roy yang nyatanya begitu mencengangkan dan tak terduga. Setahunya, hanya dia saja dan Nino yang tahu mengenai video tersebut. Itu adalah bukti yang dia gunakan untuk mengancam Nino selama ini agar mau memiliki hubungan rahasia dengannya.
Kejadian yang telah dia rencanakan masak-masak untuk menjebak Nino, dia tak menyangka orang lain dapat mengetahuinya pula. Kalau Nino sampai tahu dia masih memiliki video syur mereka tepat setelah pernikahan Nino bersama Andin, bukan tak mungkin Nino akan memutus hubungan dengannya saat ini juga karena telah melanggar janjinya. Dan itu artinya, dia harus bersiap kehilangan pria yang dia cintai dan harus bersiap pula menanggung kebencian Nino.
Dia tidak dapat membiarkan hal itu terjadi! Bagaimanapun caranya, dia harus bisa mengambil video dan foto itu dari tangan Roy!
"Roy, jangan, jangan sebarkan itu, hm? Aku mohon padamu ... Bagaimana kalau kita bertemu? Aku akan melakukan apa pun yang kau mau, minta apa pun padaku, tapi tolong jangan sebarkan video itu oke?" Elsa memohon dengan suaranya yang menggoda, yang sangat disukai Roy waktu mereka masih pacaran dulu.
"Aku tidak mau. Aku malah senang mendengarmu begini. Pasti mengasyikkan apabila aku dapat melihat ekspresimu sekarang." kata Roy menolak mentah-mentah.
Setelah dikhianati dan disakiti oleh Elsa, bagaimana mungkin dia percaya dengan wanita ini lagi? Dia bukan pria bodoh, cukup dulu saja dia dibutakan oleh Elsa dan sekarang dia tidak akan pernah membiarkan dirinya terjatuh di lubang yang sama.
"Ini masih permulaan, Elsa. Setelah ini, aku harus mulai dari mana? Apakah aku harus mengirimkannya lebih dulu pada ayahmu? Atau pada Nino? Bagaimana menurutmu? Kau yang tentukan..." ucapnya enteng seolah dia baru saja bernegosiasi soal mainan yang tak penting.
Elsa dapat merasakan sekujur tubuhnya berkeringat dingin sekaligus gemetaran keras. Dengan suara bergetar ketakutan ia mendesis marah, "Ka-Kau tidak akan berani! Jangan berani-beraninya kau mengirimkan itu padanya!"
"Kenapa aku tidak berani? Kau yang paling tahu bagaimana seriusnya aku setelah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Kau tunggu saja!"
Kemudian panggilan pun terputus. Menyisakan Elsa yang masih terkejut dengan ancaman Roy.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT)
Fiksi PenggemarMendapati suaminya sendiri berselingkuh dengan adik tirinya, Andin merasa hatinya hancur berkeping-keping. Ia akhirnya percaya, bahwa peringatan Aldebaran - sahabat tersayangnya - benar. Namun semuanya telah terlanjur terjadi, ia telah memilih melep...