SS2 - BAB 35

272 19 0
                                    

🦋🦋🦋

Sal dan Aldebaran saling bertatapan satu sama lain.

"Baru kutinggal semenit, tapi kau sudah asyik bermesraan dengan wanita?"

Kira-kira begitulah arti tatapan pria berotot itu kala menatap Aldebaran.

Aldebaran yang tidak suka dituduh sembarangan lantas saja menggelengkan kepalanya. "Tidak, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Aku bahkan tidak kenal siapa wanita ini."

"K-Kau bilang apa? Barusan itu? Tidak kenal aku?"

"Permisi, nona cantik." sapa Sal seraya menepuk bahu Andin, "Kau siapa? Memangnya kenal dengan sepupuku? Atau apakah kau salah orang dan seharusnya orang yang dipeluk adalah aku dan bukan dia?"

Sayangnya, kalimat candaan untuk memecah keheningan itu tidak digubris oleh Andin. Andin sama sekali tidak memutus pandangannya dari menatap Aldebaran. Mencari kebenaran di balik ucapan Aldebaran barusan.

Benar saja, selain raut kebingungan yang bisa ditemukannya, tatapan lain yang dipenuhi kelembutan dan kasih sayang yang biasa dia temukan di mata Al tidak ada. Itu persis sebagaimana seseorang menatap asing padanya.

"Kau sungguhan tidak kenal aku?" kata Andin lagi seraya secara perlahan melepas pelukannya dari tubuh Aldebaran.

Yang tadi itu apa? Mengapa Al berkata tidak kenal dengannya? Apakah demi memberinya kejutan, Al sampai rela pura-pura tak mengenalinya? Dalam benaknya, Andin bertanya kebingungan.

KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang