Detik berikutnya, seolah ingat sesuatu, Al bertanya dulu. "Aku ingin bertanya padamu, Andini. Bagaimana kau bisa mengenalku?"
"Kalau aku bilang sebelumnya kita memiliki hubungan sangat dekat, apakah kau akan memercayai aku?"
Walau kedengarannya sedikit aneh, Al masih bertanya, "Hubungan macam apa?"
"Kekasih misal,"
"Kau sedang bercanda ya?"
Andin tergelak, merasa malu. "Bukan kekasih, belum. Tapi teman." katanya jujur.
Al menghela napas panjang. "Kalau kau benar temanku, apa mamaku juga mengenalmu?"
Kali ini Andin lah yang dibuat terdiam. Wanita itu nampak gelisah, tanpa sadar bibirnya digigit demi mengalihkan gugup. Bagaimana dia harus menjawab? Bilang ya atau tidak?
Apabila bilang ya, dan kemudian Al bertanya pada tante Rossa, akan dijawab seperti apa oleh mamanya itu nanti? Mengingat kesalahannya di masa lalu serta kekecewaan dari ibu Aldebaran padanya, tak menutup kemungkinan dia pun telah dicoret tante Rossa sebagai wanita picik yang tak boleh lagi mendekati Al.
"Kenapa kau malah diam? Apa itu artinya, kau tidak kenal ibuku?" tanya Al lagi semakin penasaran.
Sebenarnya tidak mengherankan apabila ibunya tidak kenal siapa-siapa yang menjadi temannya. Mengingat, kesibukan sang ibu dalam mengurus perusahaan dan keluarga.
Ia ingat, apabila pernah bertanya pada sang mama tentang kehidupan sebelumnya sebelum dia kehilangan ingatan. Katanya, dia sedari kecil tinggal bersama ayahnya dan baru ikut sang ibu setelah lulus sekolah hingga sekarang.
Meski dia tidak memiliki ingatan tentang masa lalunya, ia pun tidak mau mengungkit-ungkit kehidupan lampau yang malah menambah beban pikiran.
Untuk itu, ia tak bersikeras mencari tahu meski dia merasakan ada banyak kejanggalan tatkala sang ibu menceritakan kehidupan pribadinya dahulu.
"Aku kenal kedua orang tuamu. Tapi, Al, bisakah aku minta tolong kau jangan bicarakan aku pada mereka?"
Kedua alis Al berkerut dalam, "Kenapa? Kenapa aku tidak bisa membicarakan kau pada orang tuaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT)
Fiksi PenggemarMendapati suaminya sendiri berselingkuh dengan adik tirinya, Andin merasa hatinya hancur berkeping-keping. Ia akhirnya percaya, bahwa peringatan Aldebaran - sahabat tersayangnya - benar. Namun semuanya telah terlanjur terjadi, ia telah memilih melep...