..... 🦋🦋🦋🦋
"Andini Kharisma Putri," Al memanggil Andin dengan suaranya yang lembut. Ia menarik satu tangan sahabatnya, menggengamnya penuh sayang. "Aku tidak ingin merasakan penyesalan untuk yang kedua kalinya. Walau kau dan dia belum resmi berpisah, aku hanya ingin kau tahu perasaanku yang sebenarnya padamu."
"Al?" Andin ingin menarik kembali tangannya. Janji yang diucapkan oleh sahabatnya terlalu berat untuk dirinya tanggung.
Dia mengerti betul akan membutuhkan waktu lama dan panjang untuk berpisah dari Nino. Dan kehamilannya sekarang menambah masa depan mereka menjadi tak menentu. Dia tidak berani menjanjikan pada Aldebaran sebuah komitmen serius maupun janji yang dirinya pun tak yakin dapat memenuhinya.
Kekhawatiran Andin, bagaimana mungkin Aldebaran tidak dapat melihat? Pria itu sangat sadar dengan keputusan yang diambilnya, pun termasuk konsekuensi dari pernyataan seriusnya kali ini. Namun dia yakin tak akan menyesal. Apa pun keputusan Andin di masa depan, dia akan menerima dan menghargai segala keputusan dari wanita itu dengan hormat dan tulus.
"Aku tidak akan memaksamu untuk bisa menerimaku sekarang ..." secara perlahan namun pasti, Al menyelipkan cincin itu di jari manis Andin yang kini tidak terdapat cincin apa pun di sana. "... Aku bersedia menunggu sampai kau sembuh dari sakit hati itu, sampai kau siap menerima perasaanku, dan sampai kau menyatakan setuju lamaranku. Tak peduli berapa lamanya waktu yang harus aku habiskan untuk hari itu, satu tahun, dua tahun atau sampai kau jadi tua sekali pun, aku bersedia menunggumu sampai kau mau bersama denganku, Andini."
"K-kau bisa mendapatkan yang lebih baik dan itu tidak harus aku, Al."
Pria itu menggelengkan kepalanya, bibirnya tersenyum hangat, tampan sekali.
"Kalau bukan kau, aku tidak bisa. Kau tau alasannya mengapa?"
Ditatap dengan sepasang mata itu, Andin merasakan jantungnya berdesir. Ia tahu jawabannya, tapi dia dengan egoisnya tetap ingin mendengar langsung dari bibir pria ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIAAN SEORANG WANITA (TAMAT)
FanfictionMendapati suaminya sendiri berselingkuh dengan adik tirinya, Andin merasa hatinya hancur berkeping-keping. Ia akhirnya percaya, bahwa peringatan Aldebaran - sahabat tersayangnya - benar. Namun semuanya telah terlanjur terjadi, ia telah memilih melep...