Chapter 14: Anniversary Tooru & Hajime
***
Ingat dengan Youth Cafe milik Tooru?
Pastinya. Suka duka sudah banyak di lalui semenjak cafe tersebut di bangun. Bagaikan nostalgia, Tetsu, Tooru, dan Kouta kini berkumpul bersama di cafe milik Tooru yang kini makin update.
"Hari ini gratis. Pesan apa aja yang manis-manis dan asam-asam," ucap Tooru.
"Hati-hati kolestrol. Ingat umur," sahut Tetsu.
"Aman gue mah. Boleh-boleh aja semua. Lambung tidak pilih-pilih, haha!" Ucap Kouta.
"Eh bro, Lo nggak nambah anak lagi?" Tanya Tetsu ke Tooru.
"Rencana pengen, tapi tiga kayaknya cukup."
"Udah nggak usah banyak-banyak. Gue mah satu udah cukup."
"Nambah lagi, ayo," sahut Tetsu.
"Males. Yang ada Keiji lebih banyak merhatiin anaknya daripada gue."
"Wajar elah. Lo mah nggak keren," ucap Tooru.
"Yee terserah gue. Keluarga gue juga, jangan sibuk! Blee," balas Kouta dengan tampang meledek.
"Anak Lo nggak papa itu sendiri nggak ada saudara? Gue sih nggak bisa," ucap Tooru.
"Oikawa Tooru," panggil Kouta dengan tampang serius, "Lo kan juga anak tunggal, masa lupa."
"Ohiya. Maaf, selama gue hidup ada Hajime yang ngisi. Makanya nggak berasa kesepian."
"Iya bucin. Eh, Kiyoo waktu kecil Deket sama anak Lo yang kembar, yang mana satu?" Tanya Kouta.
"Nggak tau, lupa. Dua-duanya kayaknya."
"Rin pas kecil lebih dekat ke Osamu. Atsumu kali, emang kenapa?" Tanya Tetsu ke Kouta.
"Dia mau cari tau itu loh yang habis tukar kalung liontin sama anak Tooru--"
"Itu mah Atsumu! Gue ingat itu, pas kalian mau ke London kan. Nah si Kiyoo katanya mau ketemu Atsumu dulu. Iya bener Atsumu itu." Ucap Tooru.
Kouta mengangguk menanggapi.
"Anak kecil janjinya lucu-lucu yah. Gede nanti harus bareng, harus nikah," Kouta terkekeh mengingat masa kecil anaknya.
"Masih kecil tuh mereka polos. Cium aja langsung nyosor, nggak kira-kira," balas Tetsu.
"Ohiya, anak Lo mutusin anak gue yah!" Ucap Tooru.
"Ho'oh, nggak tau gue males mikirin masalah anak-anak."
"Nggak baik di tiru, ck ck ck." Sahut Kouta.
"Anak Lo salah paham. Coba suruh dia dengerin Waka dulu gitu."
"Rintarou ngelarang."
"Lah? Yang berhubungan siapa? Yang larang siapa?"
"Anak gue yang bungsu trauma sama kelakuan kakaknya kalau lagi patah hati gitu. Sampai dulu, Eita nekat barcode lengan di depan Rin sendiri," jelas Tetsu.
"Anj*r! Serius Lo?!" Sentak Kouta terkejut.
"Sejak kapan?" Beralih Tooru yang bertanya.
"Udah lama, masih menengah pertama. Tau kan kalau umuran 12an gitu pikirannya gimana."
"Kok Lo nggak pernah cerita?"
"Mana sempat. Ini baru sempat. Agak kecewa dengan kelakuan Eita. Sejak itu, Rintarou was-was jagain kakaknya, dia sampai cari tau laki-laki yang suka deketin kakaknya. Dia percayanya sama anak Lo doank, eh malah berantakan hubungan mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle 2 ||•Haikyuu [END]✓
Teen FictionGenderbend Area. "Perjuangan papa buat dapetin bunda susah juga, papa hebat. Aku ingin seperti papa, tapi aku nggak mau masalahnya seperti dia juga. Ah, wanita yang ku sukai 11 12 dengan sikap bunda" - Oikawa Wakatoshi. "Galaunya Daddy alay banget...