Chapter 64: Hati yang Terkunci
***
"Kok bisa putus sama Osamu waktu itu? Padahal hubungan kalian kelihatan baik-baik aja."
Rin terdiam membeku mendengar pertanyaan Tetsu, ia tidak pernah menceritakan bahwa Osamu ia jadikan taruhan waktu itu.
"Baru jalan sebulan kan waktu itu? Apa kamu taruhan?"
Rin bingung menjawab apa. Ia tak mau menyembunyikan terus kebenarannya, tapi takut juga kalau kedua orang tuanya tahu.
"Putus karena apa, Rin?" Gantian Kenma yang bertanya, ia ikut penasaran juga.
"A-anu, karena itu.. ehm.."
"Apa? Jawab yang jelas dong."
Rin cengengesan, "Ta.. ruhan, mom."
Tetsu dan Kenma terdiam menatap datar ke anaknya yang hanya menampilkan senyumnya. "Maaf, daddy mommy."
"Kamu seriusan, Rin?" Kenma bertanya. "Iya, mom. Jangan di marahin, udah lama banget kejadiannya. Rin juga udah baikan sama Samu."
"Baikan, iya. Tapi gimana hatinya?" Seru Tetsu.
"Sa-sakit. Tapi beneran deh, Samu udah lupain kejadiannya. Kita juga udah sepakat buat nganggap kejadian yang lalu itu nggak pernah terjadi."
"Terus sekarang mau gimana?"
"Hah? Maksud daddy? Apanya yang gimana?"
"Kamu merhatiin Osamu kayak gimana sekarang?" Rin diam sejenak. "Kalau Rin balik merhatiin Samu, emang nggak papa? Rin udah keterlaluan nyakitin dia."
"Nggak ada yang tahu takdir. Maksud daddy itu, hubungan di antara kalian berdua harus benar-benar jelas. Ini bisa mempengaruhi ke Ritsumi."
"Ritsumi deket banget sama Osamu, kamu nggak mau nikahin dia aja?" Tetsu bertanya ke anaknya.
"Hah? Emang Samu bakal mau? Kalau Rin di tolak, malu lah, dad."
"Kamu sendiri mau? Cinta kali ini bukan main-main?" Tanya Kenma.
"Rin juga nggak tahu."
"Nah itu, perasaan kamu aja masih bimbang begitu. Kalau memang sudah benar-benar yakin, kamu coba ngomong lagi sama Osamu. Di terima atau di tolak, asal kamu udah tahu jawaban dia. Nggak harus Osamu, tapi kamu coba pastiin dulu."
Rin tidak menjawab lagi perkataan dari Tetsu. Ia merasa bingung dengan apa yang isi hatinya mau.
***
Dua hari berlalu, Osamu tak pernah berkunjung lagi ke rumah sakit. Osamu mengabari kalau ia tengah bersiap untuk Graduation Day di kampusnya yang tinggal menghitung hari lagi. Hari ini, Rin sudah terbebas dari infus dan besok bisa pulang ke rumah. Sejak obrolannya dengan orang tuanya, Rin terus memikirkan soal perasaannya hingga ia mendapat jawaban kemauan hatinya.
"Mumpung masih ada sehari sebelum keluar dari rumah sakit, kamu nggak mau keluar jalan-jalan? Kemarin lalu pengen 'kan." Ucap Kenma menatap Rin yang sedang duduk di atas brankarnya.
"Jalan-jalan sama siapa? Entar kalau Rin keluar sendiri kayak pasien hilang."
"Mau mommy temenin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle 2 ||•Haikyuu [END]✓
Teen FictionGenderbend Area. "Perjuangan papa buat dapetin bunda susah juga, papa hebat. Aku ingin seperti papa, tapi aku nggak mau masalahnya seperti dia juga. Ah, wanita yang ku sukai 11 12 dengan sikap bunda" - Oikawa Wakatoshi. "Galaunya Daddy alay banget...