Chapter 43: Belum Berakhir
***
Yuuji dan Atsumu sudah berada di halaman rumah sakit. Atsumu mengambil tempat di kursi taman yang tersedia.
"Si cantik lagi sedih ya hari ini?" Tanya Yuuji menatap Atsumu.
Atsumu terdiam sejenak, hingga ia mengangguk dengan pelan.
Yuuji yang menerima tanggapan dari Atsumu, ia beranjak berdiri dengan pelan hendak pindah di dekat Atsumu.
"Yuuji, mau kemana?" Dengan gercep, Atsumu membantu Yuuji.
"Gue mau duduk deket Lo."
Yuuji akhirnya duduk di dekat Atsumu, "Nah, sini nyender."
Atsumu menurut, kepalanya menyender di bahu Yuuji. Ia tak masalah dengan itu, karena Yuuji adalah kakak sepupunya. Meski beda beberapa bulan, tetap saja Yuuji lahir lebih dulu darinya.
Sayangnya Atsumu tak tau kalau Yuuji menyimpan rasa lebih padanya.
"Sekarang cerita."
"Ini nggak papa Tsumu nyender? Nanti Yuuji–"
"Nggak. Kepala Tsumu mah ringan," Yuuji mengusap kepala Atsumu, "Udah, di bawa nyaman aja."
Suasana hening, Atsumu belum mulai cerita.
"Yuuji."
"Iya?"
"Omi marah sama Tsumu."
Tau topik yang akan di bicarakan oleh Atsumu cukup membuat Yuuji terkejut, tapi ia tetap akan mendengarkan.
"Kok bisa?"
"Tsumu juga nggak tau. Omi marah-marah sama Tsumu katanya nggak boleh ngomong sama dia–"
Yuuji mengusap pundak Atsumu yang bergetar, "Sstt.. mau nangis dulu?"
Atsumu menggeleng dan mengusap air matanya, "Omi bilang sama Tsumu jangan ngomong sama dia kalau Tsumu belum tau kesalahan Tsumu di mana."
Tangan Yuuji tak henti mengusap pundak Atsumu, "Jadi, menurut Tsumu ada?"
"Rasanya emang nggak ada. Kemarin juga Tsumu baik-baik aja sama Omi. Tadi habis pelajaran tiba-tiba nggak ngomong lagi sama Tsumu."
"Udah bicara berdua?"
Isakan dari Atsumu terdengar, "Omi nggak mau ngomong, nggak mau dengerin Tsumu juga."
"Ini pasti ada salah paham. Dan pacar Tsumu harus ngomong, jangan diem gitu. Cara dia salah, Tsumu mau di diemin sampai kapan juga kalau Tsumu pun nggak tau salahnya dimana."
"Tapi, Tsumu takut kalau emang ada salah tapi bener-bener nggak sadar."
"Nanti cerita sama Samu, biar dia bantuin ngomong ke pacarnya Tsumu."
Atsumu menggeleng, "Jangan. Tsumu nggak mau ngerepotin Samu. Samu belum bisa lepasin Rin."
Yuuji terkejut dengan ungkapan Tsumu, "Sampai sekarang?"
Atsumu mengangguk, "Iya."
Yuuji menghela nafas, "Besok-besok kalau pada mau pacaran suruh seleksi dulu sama gue, biar nggak ada yang di bikin nangis."
"Apaan pakai seleksi segala."
"Ya iya harus. Nih sekarang aja Tsumu nangis, dan Osamu ternyata belum bisa move on. Lebih-lebih lagi, gue nggak tau tentang itu."
"Kak Waka b aja tuh."
"Ya kan beda, dari kita kecil gue udah prioritaskan kalian berdua, lo sama Osamu. Gue paling nggak suka lihat kalian nangis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle 2 ||•Haikyuu [END]✓
أدب المراهقينGenderbend Area. "Perjuangan papa buat dapetin bunda susah juga, papa hebat. Aku ingin seperti papa, tapi aku nggak mau masalahnya seperti dia juga. Ah, wanita yang ku sukai 11 12 dengan sikap bunda" - Oikawa Wakatoshi. "Galaunya Daddy alay banget...