Chapter 41: Kesalahpahaman Merubah Segalanya
***
PRANGG
"Kak Eita!"
Gelas yang sudah berada di tangan Eita tadi, langsung di jatuhkan begitu saja hingga membuat pecahan beling berserakan. Pecahan tersebut juga melukai tangan Eita dan membuat darah menetes.
Rin memegang erat pundak kakaknya, "Kak! Sadar kak! Jangan gini, kak!"
Eita menampilkan senyum pilunya, "Sakit, Rin. Sakit banget."
"Rin tau, tapi jangan lakuin hal gila ini lagi kak!"
"Waka jahat. Dia udah nggak peduliin kakak lagi. Dia lebih milih perempuan lain. Kenapa semua cowok kayak gitu, Rin. Hati kakak udah hancur berkali-kali. Kakak mending mati-"
"Kak udah," ucap Rin takut.
"Tangan kak Eita berdarah, nanti di obati yah?"
Eita melirik ke telapak tangannya, "Biarin aja Rin. Sampai darah kakak habis juga nggak papa."
"Kak, jangan ngomong gitu lagi. Rin takut, kak."
"Rin takut, kak."
"Rin takut, kak."
Ucapan adiknya terngiang di pikiran Eita, hingga ia akhirnya sadar dengan kelakuannya tadi dan membawa adiknya ke dalam pelukannya, "Rin.."
"Jangan ngomong gitu lagi kak. Rin takut. Stop nyakitin diri kakak. Kakak kan udah janji sama Daddy, emang kakak mau di marahin lagi?" Ucap Rin kembali merasa takut dalam pelukan kakaknya.
"Maaf, Rin. Maafin kakak. Kakak nggak sadar tadi. Pikiran kakak kacau sampai lupa kalau kamu masih di sini, maafin kakak. Kamu tenang yah?"
"Emang kalau nggak ada Rin, kakak tetep lakuin hal itu ya?"
"Enggak Rin, maafin kakak," Eita terus mengusap punggung adiknya, "Rin udah ya? Tenang Rin, kakak di sini kok. Jangan mikir yang enggak-enggak lagi."
Tak lama, pintu ruangan di buka. Dokter masuk bersama dua suster. Mereka sempat mendengar suara pecahan yang jatuh, makanya langsung ke sini.
"Astaga. Kalian nggak papa?" Tanya sang dokter.
"Saya nggak papa dok. I-ini tolong bawa adik saya ke brankarnya."
Kedua suster langsung bergerak menopang tubuh Rin.
"Eehh astaga-"
"Rin?" Eita terkejut melihat adiknya yang tiba-tiba tak sadarkan diri.
"Tenang ya, bakal di periksa sama dokter," ucap suster tersebut agar Eita tidak terbawa kepanikan.
Rin sudah kembali ke brankarnya. Satu suster mendekati Eita, "Tangannya di obati dulu yah?"
"E-eh? Iya Sus."
"Nggak parah kan lukanya?" Tanya Eita.
"Aman kok, cuman ke gores. Di kasih salep aja biar nggak infeksi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle 2 ||•Haikyuu [END]✓
Fiksi RemajaGenderbend Area. "Perjuangan papa buat dapetin bunda susah juga, papa hebat. Aku ingin seperti papa, tapi aku nggak mau masalahnya seperti dia juga. Ah, wanita yang ku sukai 11 12 dengan sikap bunda" - Oikawa Wakatoshi. "Galaunya Daddy alay banget...