Chapter 53: WakaEita Wedding
***
Dua jam berlalu. Pendeta rasanya dibuat dongkol menunggu terlalu lama. Ia pun beranjak dari tempatnya, "Ini sudah sangat lama. Saya masih ada panggilan di tempat lain."
"Pa-pak, tolong sebentar lagi. Mereka pasti tiba."
"Kok belum tiba, ya? Bahkan kita nyampe duluan, sayang," ucap Lev pelan ke Yaku.
"Nggak tahu."
"Sudah hampir seharian saya menunggu. Lebih baik tunda saja. Hari ini batalkan," ucap pendeta.
"Ja-jangan. Anak saya pasti tiba sebentar lagi."
Pendeta abai. Ia melangkah keluar dari gedung. Beberapa tamu undangan mulai ricuh karena acara tak berlangsung. Sebagian memilih beranjak dan ikut pergi.
"Buang-buang waktu saja," ucap pendeta.
"Pak pendeta tunggu!!"
"Pak!!"
"Waka.. Eita.."
Pendeta berhenti saat keduanya menghalangi jalannya. Kedua keluarga datang menghampiri keadaan luar gedung.
"Astaga! Ka-kalian kenapa?"
Beberapa dari mereka terkejut melihat keadaan Waka dan Eita yang kotor. Bahkan di pelipis Waka terdapat darah yang sudah kering. Pergelangan tangan Eita yang lecet dan gaun yang ia pakai sedikit tersobek.
"Kalian kecelakaan?" Tooru langsung bertanya.
"Nggak parah kok, pah. Aman-"
"Apa jangan-jangan mobil yang masuk jurang itu mobil lo, Waka?"
Waka reflek menatap tajam ke arah Yaku.
"Bener, ya!?"
"Masuk jurang?" Hajime memastikan ke anaknya.
"I-iya, ta-tapi kita nggak papa, bunda. Ini nggak papa, kan? Kita-"
"Eeh, Waka-"
Tooru dengan sigap menahan Waka yang oleng, hampir tak sadarkan diri.
"Kalian ke dalam dulu. Apaan masuk jurang bilangnya nggak papa," omel Tooru.
"Pak pendeta jangan pulang, ya," pinta Waka.
"Yasudah, tapi saya tidak akan menjalankan acaranya."
"Loh?"
"Kalau tidak dalam keadaan bersih dan rapi," lanjut sang pendeta.
"Padahal kita nggak papa."
"Nggak usah ngeyel! Mau nggak usah nikah, ha?"
"Ja-jangan, pa. Waka mau nikah kok."
"Ayo masuk, kita obati dulu kalian," ucap Kenma.
***
Hampir satu jam terlewati untuk merias kembali calon pasangan. Kini, Waka dan Eita sudah terlihat rapi dan cantik. Siap untuk mengikuti rangkaian acara.
"Silahkan kedua pasangan mengucapkan janji," ucap pendeta.
Waka mulai menatap Eita, "Kamu tahu, saya nggak bisa berucap banyak. Kuroo Eita, dengan keinginan yang matang, saya mengambilmu untuk menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang hingga selamanya. Pada masa apapun yang akan datang, suka dan duka, sesuai dengan hukum Tuhan, itulah janjiku yang tulus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle 2 ||•Haikyuu [END]✓
Teen FictionGenderbend Area. "Perjuangan papa buat dapetin bunda susah juga, papa hebat. Aku ingin seperti papa, tapi aku nggak mau masalahnya seperti dia juga. Ah, wanita yang ku sukai 11 12 dengan sikap bunda" - Oikawa Wakatoshi. "Galaunya Daddy alay banget...