📌• Chapter 18 : Perempuan selalu Benar

291 48 2
                                    

Chapter 18: Perempuan selalu Benar

***

Ujian berakhir, kini waktunya classmeet di adakan. Sesuai diskusi para anggota OSIS sebelumnya, bermacam lomba sudah di tetapkan dan juga jadwal beserta peserta yang ikut. ..(buka chapter 8, jika lupa).

"Rin udah ih ngemil jelly-nya! Ntar kembung, kamu juga mau main," tegur Osamu.

"Ini yang terakhir deh," balas Rin.

"Daritadi ngomong gitu, tetep aja lanjut."

"Serius ini terakhir, sayang."

"Hm."

"Nambah satu lagi yah baru udah?"

Melihat Rin yang menggenggam dua jelly, langsung Osamu rampas.

"Nggak ya nggak! Ngeyel banget sih!"

"Samu, ih."

"Siap siap untuk voli putra perwakilan kelas 11, pertandingan akan segera di mulai."

"Tuh udah di suruh siap-siap, sana sana ke lapangan," ucap Osamu.

"Yahh padahal masih mau sama kamu."

"Udah nggak usah bandel, ke sana sekarang. Aku semangatin nanti."

"Jangan nanti, maunya sekarang."

Osamu menghela nafas lelah, "Semangat ya, harus menang."

"Kurang lengkap ih. Nggak ada kata sayangnya."

"Harus banget?"

"Harus! Biar jiwa aku jadi makin semangat!"

"Siswa atas nama Kuroo Rintarou tolong segera ke lapangan, teman-temannya sudah menunggu."

Rin berdecak mendengar suara yang menggema, "SABAR, AH!"

"Sana pergi, Rin! Kasian pada nunggu."

"Di bilangin tadi itu semangatinnya kurang lengkap," ucap Rin tetap kekeuh.

Osamu menarik nafas lalu menghembusnya, "Semangat tandingnya, gantengnya aku."

Kedua tangan Rin reflek menutup mukanya.

Osamu berdecak, "Nggak ada waktu buat malu! Sana!"

"Iya, ini pergi," Rin beranjak dari kursinya lalu melangkah pergi.

Osamu menghela nafas, tangannya terangkat memijit pelipisnya yang mendadak pusing.

"Samu."

Osamu menoleh ke Atsumu yang datang memanggilnya.

"Ayo ke lapangan, liat cowok-cowok tanding," ajaknya.

Osamu mengangguk, lalu beranjak dari duduknya. Baru saja berdiri, Osamu rasanya berputar karena kepalanya yang nyeri.

Melihat adik kembarnya yang hampir saja jatuh, Atsumu gercep menahannya.

"Lo kenapa? Sakit?" Tanya Atsumu memapah Osamu.

"Nggak. Lagi pusing aja."

Tangan Atsumu bergerak menyentuh dahi Osamu untuk mengecek suhunya.

"Hangat, mending istrahat aja deh Sam. Nanti makin parah."

"Nggak. Gue mau liat Rin tanding."

"Tandingnya di luar lapangan Loh, Sam. Pada desak-desakan pasti."

Osamu berdecak, "Gue tetep mau pergi."

"Gue telpon papa--"

"Jangan! Gue liatin Rin main dulu, sekali aja."

"Ngeyel banget sih."

Love Struggle 2 ||•Haikyuu [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang