Love Struggle 2 ||•Haikyuu [END]✓

📌• Chapter 38 : Antara Keluarga atau Pacar

Chapter 38: Antara Keluarga atau Pacar

***

Usai pulang sekolah tadi, Atsumu langsung bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Ia sudah menerima panggilan dari Koushi bahwa Yuuji masuk rumah sakit dan ingin menemuinya.

"Omi nggak papa yah di bantu sama yang lain dulu? Aku ada urusan, apalagi kerjaan OSIS gitu suka telat pulang," ucap Atsumu lewat telepon.

"Iya, itunya nggak masalah. Tapi, setidaknya kamu bilang dulu sebelum pergi. Aku balik ke kelas, kamu udah nggak ada. Gimana aku nggak panik coba."

"Hehe maaf maaf. Tadi takut Omi larang."

"Nggak. Sekarang kamu dimana?"

"Lagi di jalan."

"Yaudah hati-hati."

"Siap. Besok aku bantuin Omi yah."

"Iya, by."

"Dadah~"

Tut..

Panggilan di matikan dan senyum Atsumu mengembang saat panggilan sayang di keluarkan Kiyoomi.

Beberapa menit kemudian, taksi yang mengantar Atsumu telah sampai di rumah sakit. Sebelum ke rumah sakit, Atsumu sempat singgah membeli dua set buah tangan. Mengingat Eita dan Rin juga masih di rawat, ia akan memberikan buah tangan itu meski mereka tidak ingin menemuinya, mungkin.

"Masuk nggak yah? Kalau di usir lagi, gimana donk?" Atsumu bergumam sendiri di depan ruangan VIP tempat Eita dan Rin di rawat.

Lama berkutat dengan pikirannya, pintu ruangan tiba-tiba di buka dari dalam dan itu mengejutkan Atsumu.

"Loh? Atsumu."

"Eh kak Eita?"

"Lo ke sini? Kenapa nggak masuk?"

Atsumu sejenak memperhatikan Eita dari bawah sampai atas, salah satu lengannya masih di baluti perban.

"Kak Eita nggak papa? Udah sehat? Lengannya gimana?"

"Gue udah baikan, malam ini pun udah boleh pulang."

"Oh gitu, syukur deh."

"Ke sini sama siapa?"

"Sendirian kak. Tujuan gue mau jenguk sepupu yang lagi sakit, jadi sekalian mampir dulu deh di sini. Ini buah tangan untuk kalian berdua," Atsumu memberikan salah satunya.

"Jadi repot Tsum, thanks ya."

Atsumu balas mengangguk.

"Nggak mau masuk dulu?"

"Nggak perlu kak. Gue nggak mau bikin kondisi Rin kambuh, kayak waktu itu. Takut deh kak."

"Iya juga sih, dia juga belum sembuh. Suhunya masih naik turun."

"Ohh gitu, yaudah kak gue pamit yah. Semoga cepat membaik kondisi kak Eita sama Rin."

"Iya."

Atsumu melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut. Eita yang sudah tak tahan, hampir saja jatuh terhuyung. Ia di buat lemas melihat kedatangan Atsumu tadi.

"Untung lo sendirian, Atsumu. Gue bener-bener nggak mau ketemu Waka. Hati gue sakit.."

***