DIL (3)

900 149 29
                                    

Yeri mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin, senyumnya merekah saat seseorang yang sejak tadi ia cari terlihat duduk di bangku sudut kantin.

Dengan nampan berisi makan siang miliknya, Yeri melangkah menghampiri Yewon. Tanpa meminta izin terlebih dahulu seperti kemarin, Yeri duduk begitu saja di hadapan Yewon.

"Hai." sapa Yeri dengan senyum lebarnya.

Yewon mendongak, ia meletakkan sumpit di tangannya lalu balas tersenyum pada Yeri. Hanya senyum tipis, karna Yewon masih sangat canggung.

Sudah beberapa hari ini Yeri seperti berusaha mendekati Yewon. Mengabaikan tatapan semua murid yang sepertinya tak suka melihatnya berteman dengan Yewon.

Sebenarnya Yewon sedikit bingung, mengapa Yeri memilih berteman dengannya? Padahal jika dilihat, Yeri bisa saja mendapat teman yang lebih sepadan. Yewon sempat menghindar karna tak tahan dengan tatapan semua murid, namun Yeri terus saja mendekatinya.

"Jangan pedulikan mereka Yewon-ah, aku hanya ingin kita berteman." ucap Yeri saat menyadari jika Yewon terus saja menatap sekitar.

Jauh di lubuk hati Yewon, ia merasa menghangat. Ini kali pertama seseorang mengajaknya berteman. Selama ini ia benar-benar hanya sendiri, ia selalu di kucilkan oleh semua orang.

Wajah Yeri terlihat begitu tulus. Meski baru beberapa hari mengenalnya, Yewon pikir Yeri berbeda dari murid lainnya.

"Kau tak malu berteman denganku?" tanya Yewon lirih.

"Mwo? Mengapa harus malu? Kau bukan penjahat."

Sejak hari pertama Yeri mengajak Yewon berkenalan, banyak hal yang ingin Yeri tau dari gadis itu. Ia bahkan sempat menanyakan tentang Yewon pada sang kakak.

Mendengar sedikit cerita dari Sowon jika Yewon adalah murid yang selalu menyendiri, nyaris tak berteman dengan siapapun. Juga Yewon yang selalu kesulitan melewati hari beratnya selama di sekolah.

"Aku berbeda dengan mereka." ucap Yeri kembali. Mencoba meyakinkan Yewon yang sepertinya tak percaya akan niat baiknya untuk berteman.

"Cepat habiskan makan siangmu, setelah itu antar aku berkeliling. Aku ingin tau apa saja yang ada di sekolah ini."

Yewon terdiam sejenak kemudian mengangguk. Keduanya segera melahap makan siang mereka.

.

.

.

Melalui jendela kaca di lantai dua ruang guru, Sowon bisa melihat dua orang siswi yang tampak berjalan bersama di lapangan outdoor. Kedua sudut bibir Sowon tertarik, ia tentu mengenal dua siswi itu.

"Berteman baiklah dengan semua orang, jangan membedakan dari segi apapun karna kita semua sama."

Meski Yeri adalah adiknya yang malas dan sedikit menyebalkan, namun Sowon cukup bangga karna Yeri tumbuh menjadi gadis yang baik.

.

.

.

Yeri merebahkan tubuhnya di atas rumput taman sekolah.

"Lelahnya." ucap Yeri setelah berbaring.

Yewon memilih duduk di sebelahnya. Tak ikut berbaring seperti Yeri karna seragamnya pasti akan kotor.

"Seragammu akan kotor." ucap Yewon memberitahu Yeri.

"Eoh, berani kotor itu keren."

Yewon hanya menggelengkan kepala, ia beralih menatap langit yang tampak cerah hari ini. Secerah suasana hatinya sekarang.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang