DIL (15)

1.1K 144 53
                                    

"Sedang apa di sini?"

Hyeri menghampiri Yewon yang duduk di pinggir kolam renang.

"Unnie sudah pulang?" Yewon justru bertanya balik. Hyeri tampak masih mengenakan seragam sekolah.

Keduanya diselimuti keheningan hingga beberapa menit. Hyeri terlihat melepas sepatunya lalu memasukkan kedua kakinya ke dalam kolam. Yewon tampak memperhatikan apa yang dilakukan kakaknya itu.

"Berenang yuk." ajak Hyeri. Namun Yewon menggeleng.

"Aku tak bisa berenang."

"Nanti Unnie ajari."

Selalu seperti itu. Saat Yewon mengatakan tidak bisa, maka dengan senang hati Hyeri akan mengajarinya.

"Hyeri Unnie."

"Nde?"

Yewon terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Dokter bilang... aku mengidap Disleksia. Itu artinya aku akan selamanya bodoh."

"Eomma dan Appa Kim tak menyukai anak bodoh sepertiku. Mereka akan menyayangiku jika aku pintar."

Meski memorinya tak cukup untuk mengingat banyak hal. Namun ucapan dari kedua orang tua juga kakak-kakaknya tak pernah Yewon lupakan.

"Sekeras apapun aku belajar, hasilnya akan tetap sama. Bagaimana aku akan pulang jika aku masih bodoh seperti ini."

Penuturan Yewon berhasil membuat hati Hyeri tercubit. Itu terlalu menyakitkan jika harus dialami oleh gadis remaja seperti Yewon. Di saat anak-anak seusianya menikmati kasih sayang dari keluarga, Yewon justru tak pernah mendapatkan itu.

Di tuntut untuk pintar oleh keluarga kandungnya. Jika tidak, Yewon tak akan di akui.

"Kau ingin pulang?" tanya Hyeri.

Bohong jika Yewon menjawab tidak. Tapi ia terlalu takut untuk pulang. Ia belum siap jika kembali di abaikan oleh keluarganya. Meski di sini ia mendapat kasih sayang dari keluarga Hyeri, Yewon masih memikirkan keluarga kandungnya.

Tatapan Hyeri berubah sendu. Ia mengerti jika Yewon pasti merindukan keluarga kandungnya.

Sudah cukup lama Yewon pergi dan tinggal bersama keluarga Hyeri. Selama itu pula ia tak pernah tau mengenai kabar tentang keluarga Kim.

"Aku ingin pulang, tapi aku belum bisa seperti yang Eomma dan Appa Kim harapkan."

Untuk pertama kalinya Yewon mengungkapkan isi hatinya pada Hyeri. Ia menatap penuh permohonan pada kakak angkatnya itu.

"Unnie, tolong bimbing aku agar aku bisa menjadi anak yang membanggakan untuk Eomma dan Appa Kim."

Hati Hyeri serasa tersayat. Bagaimana mungkin Yewon masih mengharapkan keluarga yang sudah jelas hanya selalu memberinya rasa sakit?

Seandainya ia bisa mengatakan pada Yewon jika keluarga Kim tengah menunggunya pulang. Namun Hyeri tak mampu. Mereka sudah bertekad untuk tak memberitahu keluarga Kim tentang keberadaan Yewon.

"Setelah nanti kau berhasil, apa kau akan pulang pada keluargamu?"

Yewon terdiam. Ia ingin pulang, tapi ia merasa takut.

"Yewon-ah, tidak perlu pintar hanya agar di akui. Kau punya kelebihan lain, kau bisa membanggakan dengan kelebihan yang mau miliki."

"Unnie janji akan membantumu. Apapun keinginanmu, Unnie akan memenuhinya."

'Sekalipun aku harus siap jika suatu saat kau ingin kembali pada keluargamu.'

.

.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang