DIL (26)

997 131 19
                                    

"Di antara mereka, siapa yang paling ingin kau dekati?"

"Jennie Unnie."

"Alasannya?"

"Karna dia sangat menakutkan. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya disayangi Jennie Unnie."

Yewon tersenyum tipis mengingat percakapannya dengan Hyeri dulu. Di tangannya tampak sebuah kertas bergambar siluet empat orang gadis.

Itu karya tangan Yewon. Empat orang gadis yang tak lain adalah kakak-kakaknya.

Dulu, harapan untuknya bisa dekat dengan kakak-kakaknya sangatlah besar. Hingga harapan itu pupus dan hilang begitu saja, setelah ia pikir bersama keluarga Lee hidupnya jauh lebih nyaman. Membuatnya tak lagi berkeinginan untuk kembali pada keluarga kandungnya sendiri.

Namun kenyataannya sekarang, ia justru kembali satu atap dengan keluarga Kim, setelah keluarga Lee pergi meninggalkannya.

Pintu kamar Yewon tampak terbuka. Yewon beringsut menyembunyikan kertas gambar yang sejak tadi ia pegang. Ia lalu membalikkan kursi rodanya, menatap seseorang yang baru saja masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tepat seperti dugaan Yewon, Chaeyoung lah pelakunya. Gadis blonde itu memang selalu masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi.

Sangat tidak sopan bukan?

"Ku kira kau sudah tidur."

Chaeyoung melirik ke arah laci di samping tempat tidur yang sedikit terbuka. Bukan Chaeyoung namanya jika tak memiliki rasa penasaran yang tinggi.

"Ada apa?" tanya Yewon.

"Ani, aku hanya ingin melihatmu saja."

Chaeyoung tampak duduk di sisi tempat tidur, lalu menatap sekeliling kamar luas adiknya. Itu jauh lebih baik di banding kamar Yewon yang dulu.

Sejak Yewon kembali, keluarga Kim benar-benar memberikan yang terbaik. Fasilitas kamar yang sama seperti gadis Kim lainnya.

Jika dulu Yewon hanya menempati kamar kecil juga sempit. Sekarang kamar Yewon tampak luas juga mewah.

Lama Yewon menunggu Chaeyoung yang sejak tadi hanya mengamati sekeliling kamarnya. Sampai Yewon beberapa kali menguap karna mengantuk.

"Kau tidak mengantuk? Aku sudah ingin tidur."

Yewon berkata jujur, tak peduli jika Chaeyoung mungkin saja marah karna ucapannya yang terdengar mengusir.

Chaeyoung menoleh, ia bisa melihat mata adiknya yang memerah juga sayu.

Chaeyoung tidak menganggap ucapan Yewon adalah sebuah pengusiran. Namun hatinya sedikit tercubit saat Yewon lagi-lagi belum terbiasa memanggilnya dengan sebutan 'Unnie'.

Atau bisa saja Yewon tidak ingin memanggilnya dengan sebutan itu?

"Aku juga mengantuk, ayo tidur."

Chaeyoung beranjak lalu membantu Yewon berpindah ke atas tempat tidur. Memposisikan tubuh adiknya senyaman mungkin.

Dan hal tak terduga yang membuat Yewon bingung, saat Chaeyoung ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Yewon.

"Wae? Kau bilang mengantuk, jadi tidurlah." ucap Chaeyoung yang kini menghadapkan tubuhnya pada sang adik.

"K-kau... mengapa di sini?"

Jantung Yewon bahkan sudah berdetak dua kali lebih cepat.

"Kita tidur bersama."

"Mwo?"

Tentu saja Yewon sangat terkejut.

"Mengapa ekspresimu berlebihan sekali? Kita ini saudara."

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang