DIL (48)

890 109 5
                                    

Berdiri di dekat jendela seraya memperhatikan rintik hujan, Yewon menyangga dagunya dengan satu tangan. Aroma hujan terasa menyeruak di hidungnya, ia menyukai itu.

Rasanya menyejukkan.

Rintik hujan itu semakin lama semakin berubah deras. Hawa dingin mulai menusuk kulitnya.

"Jennie Unnie sedang apa sekarang?" gumamnya bermonolog.

Sudah tiga hari ini ia tak bertemu kakaknya itu.

Jennie sedang menjalani pengobatan di rumah sakit. Sebenarnya Yewon sangat ingin menemaninya. Namun sang kakak justru memintanya pulang.

Katanya ia harus mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk klub seni.

Kemarin sepulang dari tempat pendaftaran, Yewon berniat menuju ke rumah sakit. Namun kedua orang tuanya melarang dan memintanya langsung pulang ke mansion.

Alhasil, hingga hari ini ia belum bertemu kakaknya.

Yewon sempat mengirim pesan pada Jisoo untuk menanyakan tentang kabar Jennie. Kakak sulungnya bilang Jennie baik-baik saja dan sedang beristirahat.

Hela nafas terdengar dari bibir Yewon. Ia menoleh pada ponselnya yang sejak tadi ia acuhkan di atas meja.

Ingin menghubungi salah satu kakaknya, namun Yewon malas jika nanti mereka kembali melarangnya datang ke rumah sakit.

Apa ia nekat saja?

Tapi ia takut di marahi.

"Tetaplah di rumah, Unnie baik-baik saja."

Itu percakapan singkatnya dengan Jennie tiga hari lalu. Tak ada yang bisa Yewon lakukan selain menurut. Ia tak ingin berulah karna tak mau kedua orang tua juga kakak-kakaknya marah.

Deru mesin mobil terdengar, Yewon segera melihat ke arah halaman mansion. Itu mobil kakak sulungnya, Yewon bergegas keluar dari kamar untuk menghampiri Jisoo.

Bungsu Kim itu bisa melihat wajah lelah sang kakak saat memasuki mansion. Ia tau selama beberapa malam Jisoo selalu menginap di rumah sakit.

Ikut menjaga juga merawat Jennie.

"Jisoo Unnie."

Jisoo yang baru saja mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tengah menoleh, ia melihat Yewon menghampirinya.

"Unnie baru pulang?"

Jisoo mengangguk, ia menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

"Kau sudah makan?" tanya Jisoo. Adiknya itu menjawab dengan anggukkan.

Perlahan Jisoo memejamkan matanya, mencoba mencari ketenangan setelah sempat menghadapi situasi menegangkan.

Yewon hanya diam memperhatikan wajah lelah Jisoo. Dalam hati banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan. Namun ia memilih mengurungkannya.

"Ada apa?"

Jisoo bertanya tanpa mengubah posisinya.

"Ada yang ingin kau katakan?" tanya Jisoo kembali. Ia tau Yewon ingin mengatakan sesuatu padanya.

Yewon tampak mengulum kedua bibirnya.

"Jika nanti Unnie ke rumah sakit, boleh aku ikut?"

Jisoo membuka mata, ia membalas tatapan Yewon.

"Di rumah saja, Unnie kan sudah sering mengirim kabar tentang Jennie padamu. Nanti kau bisa jatuh sakit jika terlalu sering berkunjung ke sana."

Kedua bahunya menurun, wajahnya berubah murung setelah mendengar jawaban Jisoo.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang