DIL (45)

944 117 28
                                    

Yewon tampak membuka mata. Ia mengedarkan pandangannya saat menyadari jika ia tidak berada di kamarnya.

"Sudah bangun?"

Yewon menoleh, mendapati wajah cantik sang kakak yang kini berada tepat di sebelahnya.

Yewon ingat kejadian semalam, setelah insiden kecil itu Jennie membawanya ke kamar untuk tidur bersama di kamar Jennie.

Yewon tak menolak, gadis itu justru merasa bahagia setelah kembali dekat dengan kakak mandunya.

"Selamat pagi adik kesayangan Unnie." ucap Jennie pada Yewon.

Senyum lebar terukir di sana, berada sedekat ini dengan sang kakak membuat hati Yewon menghangat. Senyum kakaknya itu, Yewon sangat merindukannya.

"Unnie, ku rasa sudah tidak pagi. Kita kesiangan." Yewon berucap seraya melirik jam di atas nakas.

Pukul sebelas siang.

Keduanya baru bisa memejamkan mata saat pukul tiga pagi. Pantas saja jika mereka bangun terlambat. Anehnya tak ada satu pun anggota keluarga yang membangunkan.

Itu bagus, pikir Jennie. Jadi tak ada yang mengganggu waktunya dengan si bungsu.

Jennie tak berniat beranjak, ia justru kembali mendekap tubuh sang adik, tak lupa menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

"Unnie masih mengantuk. Kita kembali tidur saja."

Yewon merubah posisinya, ia berbaring miring. Keduanya kini saling berhadapan, Yewon menatap lekat wajah kakaknya yang kembali terpejam. Ia tak bisa menyembunyikan senyumnya.

"Wae?" tanya Jennie tanpa membuka matanya. Ia tau jika Yewon tengah menatapnya.

"Mengapa terus menatap Unnie?"

"Hanya ingin." jawab Yewon.

"Unnie, gomawo sudah kembali menyayangiku."

"Ku pikir kita tak akan bisa sedekat ini."

Mata Jennie terbuka, wajah yang berada tepat di hadapannya itu kini berubah sendu.

"Unnie memang bodoh, sudah membuat kita jauh. Unnie janji tak akan melakukannya lagi."

Yewon merapatkan tubuhnya, hingga wajah mereka berada cukup dekat.

"Unnie, berjanjilah satu hal padaku."

Jennie menaikkan satu alisnya.

"Unnie harus terus bersamaku, arraseo?"

Terdiam sejenak sebelum akhirnya ia mengangguki ucapan Yewon. Ia mendekatkan wajahnya lalu mengecup singkat hidung sang adik.

Rasanya benar-benar membahagiakan. Jennie benar-benar tak percaya jika ia bisa semudah itu menyakiti seseorang yang begitu berharga di hidupnya.

Kim Yewon adik kesayangannya, sumber kebahagiaannya. Jennie berjanji akan terus menyayangi Yewon sampai kapanpun.

"Unnie jangan tidur lagi, aku lapar."

Jennie terkekeh mendengarnya, Yewon sudah kembali dalam mode manja padanya. Ia pun segera beranjak, bersiap untuk bangun dan mengajak sang adik untuk sarapan di bawah.

Lebih tepatnya makan siang mungkin.

"Mandilah terlebih dahulu, Unnie akan siapkan pakaian ganti untukmu."

.

.

.

Chaeyoung dan Lisa terlihat duduk di salah satu bangku cafe. Keduanya baru saja mengikuti tes untuk masuk perguruan tinggi.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang