DIL (35)

734 119 36
                                    

Ruang tamu mansion Kim kini di dominasi oleh suara tangisan. Yejin, Jisoo dan Lisa tak bisa menahan air mata mereka mengetahui fakta tentang Chaeyoung yang di culik. Hyunbin sibuk menghubungi semua orang-orangnya untuk mencari Chaeyoung.

Ancaman teror itu benar-benar terjadi. Menjadikan Yewon sebagai sasaran nyatanya hanya untuk mengecoh keluarga Kim. Terlalu fokus akan keselamatan Yewon membuat mereka lengah.

Dua gadis Bae yang tadi mengantar Lisa pulang juga masih di sana. Yeri tampak mengusap bahu Lisa untuk menenangkannya. Sedangkan Sowon tengah menghubungi keluarganya untuk memberitahu tentang apa yang menimpa keluarga Kim.

Hyunbin mengusap kasar wajahnya. Ia mendekati istri dan kedua putrinya yang sejak tadi menangis.

"Gwenchana, kita pasti akan menemukan Chaeyoung." ucap Hyunbin berusaha meyakinkan.

Pria itu lalu beralih menatap Sowon dan Yeri.

"Gomawo Nak, sudah mengantar Lisa pulang."

Yeri hanya menjawab dengan anggukan. Sejujurnya ia merasa bersalah atas apa yang menimpa Chaeyoung. Seharusnya ia bisa mencegahnya, mengingat ia berada begitu dekat dengan Chaeyoung.

"Mianhae, aku benar-benar menyesal karna tak bisa mencegahnya."

Hyunbin tampak menggeleng, pria itu mencoba memaksakan senyumnya agar Yeri tak menyimpan rasa bersalah.

"Bukan salahmu Nak, penculik itu mungkin sudah merencanakannya sejak awal. Aku yang bersalah karna tak bisa menjaga putriku."

Di luar mansion, mobil Jennie baru saja tiba setelah seharian ia menemani Yewon bermain dengan Tzuyu.

Jennie turun lebih dulu di ikuti Yewon, keduanya tampak mengerutkan kening saat melihat banyaknya mobil yang terparkir di halaman mansion.

Mobil polisi juga terlihat di sana.

Jennie mempercepat langkahnya memasuki mansion. Rasa cemas seketika muncul saat ia mendengar suara tangis Ibu dan kedua saudarinya.

Sowon dan Yeri segera beranjak dari duduknya saat melihat Jennie dan Yewon datang. Memberi ruang pada kedua gadis itu yang tampak ingin menghampiri keluarganya.

"Eomma, apa yang terjadi? Mengapa kalian menangis?" tanya Jennie dengan nada penuh kekhawatiran.

Yewon masih berdiri, ia memperhatikan satu persatu anggota keluarganya yang tampak kacau. Yewon tak tau apa yang terjadi. Ia juga bingung saat melihat keberadaan Sowon dan Yeri di sana.

"Wae geurae?! Jisoo Unnie jawab pertanyaanku!" Jennie berteriak karna tak kunjung mendapat jawaban.

Menyadari sesuatu, Jennie tak melihat Chaeyoung di antara mereka.

"Di mana Chaeyoung?"

"Jennie-ya...."

"Appa tolong jawablah."

Membuang pikiran buruknya, Jennie mencoba bertanya pada sang Ayah.

"Chaeyoung akan baik-baik saja, secepatnya kita akan menemukan Chaeyoung."

"M-mwo?" lirih Jennie. Bukan itu jawaban yang ingin ia dengar.

"Chaeyoung di culik, saat ini polisi dan anak buah Ayahmu sedang mencarinya."

Sowon membantu menjelaskan pada Jennie. Melihat keluarga Kim yang terpukul tentu berat bagi mereka untuk sekedar memberitahu Jennie.

"Andwae..."

Mata Jennie bergetar, hal yang sejak tadi ia tepis justru menjadi kenyataan.

Yewon?
Gadis itu membeku di tempatnya mendengar ucapan Sowon.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang