DIL (29)

1.1K 128 16
                                    

Chaeng Unnie~

Gumaman itu terus terdengar dari bibir pucat Yewon. Gadis itu tengah terserang demam, membuat pasangan Kim juga Jennie harus terjaga di malam hari.

"Apa tak sebaiknya kita bawa ke rumah sakit? Demamnya semakin tinggi." ucap Hyunbin seraya menatap termometer yang baru saja ia gunakan untuk memeriksa suhu tubuh Yewon.

Yejin tampak meletakkan punggung tangannya di kening Yewon.

Panas. Itu yang sejak tadi Yejin rasakan.

Jennie memasuki kamar Yewon dengan sebuah kompresan instan di tangannya. Ia segera menempelkan kompresan itu di kening Yewon.

Menatap sejenak wajah adiknya yang memerah serta di hiasi keringat. Imun tubuh Yewon memang sudah tak sekuat dulu. Itu dampak dari kecelakaan yang menimpa Yewon dua tahun lalu.

"Jika besok demamnya tidak turun, kita harus membawanya ke rumah sakit."

"Mengapa tidak sekarang saja Jennie-ya?"

Jennie bisa melihat kecemasan di wajah kedua orang tuanya.

"Gwenchana Eomma, percayakan Yewon padaku."

Sudah terlalu larut untuk membawa adiknya ke rumah sakit. Jennie tak ingin kondisi adiknya semakin parah. Terlebih di luar sedang hujan lebat.

"Sejak tadi dia terus memanggil Chaeyoung. Apa mereka sedang bertengkar? Eomma tak pernah melihat Chaeyoung menemani Yewon lagi."

Jennie juga menyadari hal itu. Namun ia tak tau apa permasalahan kedua adiknya. Ia pernah bertanya pada Chaeyoung. Namun Chaeyoung selalu menjawab jika mereka baik-baik saja.

"Mungkin hanya pertengkaran kecil. Eomma tak perlu khawatir."

"Eomma dan Appa pergilah istirahat. Biar aku yang menjaga Yewon."

Hyunbin mengangguk, pria itu menarik istrinya perlahan untuk keluar dari kamar putri bungsu mereka.

"Jika terjadi sesuatu, tolong panggil Eomma."

Karna sebenarnya Yejin tak akan bisa tenang setiap kali salah satu putrinya jatuh sakit. Namun ia tetap menuruti ucapan Jennie untuk beristirahat. Ia percayakan Yewon pada Jennie.

Sepeninggalan kedua orang tuanya, Jennie kembali menatap wajah Yewon. Ia meraih beberapa helai tisu lalu ia gunakan untuk mengusap keringat di wajah Yewon.

Hela nafas terdengar dari bibirnya. Ini juga yang menjadi alasan dirinya tak setuju jika Yewon kembali bersekolah.

Jennie tau tentang kondisi Yewon yang rentan.

Chaeng Unnie~

Lagi gumaman itu terdengar. Yewon mungkin saja tengah merindukan Chaeyoung. Entah apa permasalahan mereka hingga keduanya tampak seperti berjarak.

Ketiga saudarinya yang lain memang belum mengetahui jika Yewon tengah sakit. Malam semakin larut dan Jennie memutuskan untuk tak membangunkan saudarinya yang lain.

Jennie akan memberitahu mereka besok.

Jennie ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Yewon, ia rangkul tubuh adiknya yang terasa panas itu. Sesekali ia usap wajah Yewon yang tampak gelisah dalam tidurnya.

"Gwenchana Yewon-ah, Unnie di sini bersamamu." bisik Jennie. Berharap bisa membuat adiknya sedikit tenang.

Kim Jennie yang menurut banyak orang sangat galak juga dingin, nyatanya bisa bersikap lembut pada Yewon. Mungkin untuk kedepannya, perhatian juga kasih sayang Jennie akan semakin besar pada Yewon.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang