Keadaan begitu cepat berubah. Setelah malam menyenangkan itu, mereka harus di hadapkan dengan situasi menakutkan.
Perkiraan tentang keluarga yang sudah kembali utuh dan bahagia, di patahkan oleh fakta tentang Jennie yang mengidap penyakit parah.
Mereka di sana, duduk di depan ruang tindakan. Menunggu keluarnya Dokter yang tengah menangani Jennie.
Masih mengenakan piyama tidur, tak begitu mempedulikan penampilan, karna fokus mereka saat ini hanya pada si gadis mandu.
Yewon duduk sedikit jauh dari keluarganya. Penampilannya tak beda jauh dengan yang lain, begitu berantakan juga kacau.
Namun hati Yewon jauh lebih terguncang, karna dirinya lah orang pertama yang menemukan Jennie dalam kondisi buruk.
Kedua tangan Yewon tampak saling meremas. Dadanya juga masih naik turun efek keterkejutannya tadi. Gadis itu bahkan sampai tak mengenakan alas kaki karna terlalu panik mengikuti Jennie yang di bawa ke rumah sakit.
Mungkin sekarang kedua telapak kakinya sudah lecet.
Hyunbin berdiri dengan gelisah menunggu Dokter yang tak kunjung keluar. Yejin duduk seraya merangkul Lisa dan Chaeyoung, ketiganya menangis setelah mendengar kabar tentang kondisi kesehatan Jennie.
Jisoo berdiri dengan bersandar pada dinding. Ia tak menangis, berusaha bersikap tenang dan berpikir positif bahwa adiknya akan baik-baik saja.
Jisoo mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan adik bungsunya. Ia lalu bergegas menghampiri sang adik.
Karna kepanikan tadi, ia sampai melupakan gadis polos itu.
Yewon pasti sangat shock.
Jisoo tampak berjongkok di hadapan Yewon, ia meraih kedua tangan sang adik yang sejak tadi saling meremas.
Tatapan Yewon kini sepenuhnya menghadap Jisoo.
"Gwenchana."
Seketika tangisan Yewon kembali pecah. Ia menangis, takut sesuatu yang buruk sedang menimpa kakak kesayangannya.
Jennie yang ia temukan tak sadarkan diri dengan banyak bercak darah di sekitarnya. Bahkan saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, Jennie sempat mengalami batuk darah.
"Jennie Unnie... Jennie Unnie..." racau Yewon di sela tangisnya yang terdengar memilukan.
Jisoo berusaha menenangkannya.
Chaeyoung melepas rangkulan tangan sang Ibu. Ia segera menghampiri Yewon saat tangis adiknya itu semakin menjadi.
Bahkan nafas Yewon mulai tersendat.
Chaeyoung duduk di sebelah Yewon, lalu meraih tubuh Yewon untuk ia dekap. Membisikkan kata-kata menenangkan tepat di telinga sang adik seraya mengusap lembut punggungnya.
Chaeyoung juga terpukul, namun ia tak boleh melupakan adik bungsunya yang saat ini tampak begitu rapuh.
"Kau harus percaya, Jennie Unnie akan baik-baik saja."
Yewon menggeleng dalam pelukan Chaeyoung. Ia sempat mendengar penjelasan salah satu perawat tadi, bahwa kondisi Jennie tidaklah baik.
Kakaknya bukan demam atau kelelahan seperti yang sebelumnya mereka duga.
Jennie mengidap kanker.
Yewon pernah mendengar penyakit itu. Meski otaknya bodoh namun ia tau, banyak orang berakhir karna penyakit mematikan itu.
"Yewon percaya kan? Jennie Unnie kakak kita yang kuat."
Yejin melihat kedua putrinya yang tengah berpelukan. Ia bahkan tak mampu untuk sekedar menenangkan putri-putrinya. Hatinya sangat terpukul, ia menyesal karna terlambat mengetahui jika Jennie sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE IN LIFE
Fanfiction"Tak ada yang lebih berharga selain berada di tengah-tengah mereka. Namun... hanya sebuah ketidakmungkinan." # 1- redvelvet 27-07-2023 # 1- irene 31-07-2023 # 1- yeri 01-08-2023 # 1- baejoohyun 09-09-2023 # 1- umji 09-09-2023 # 1- kimjennie 11-11-20...