DIL (12)

1K 145 62
                                    

Berita tentang keluarga Kim seketika langsung menggemparkan seluruh penjuru Korea. Semua media berbondong-bondong membuat artikel tentang berita itu. Pemandangan para wartawan yang berkumpul di depan gedung perusahaan Hyunbin hampir setiap hari terlihat.

Hyunbin bahkan sampai harus mengerahkan orang-orangnya untuk mengusir para wartawan.

Tak hanya perusahaan Hyunbin, gedung perusahaan milik Jisoo juga tak luput dari sasaran wartawan.

"Tuan Hyunbin, apakah benar jika anda memiliki anak yang sengaja anda sembunyikan?"

"Dia putri bungsumu Tuan?"

"Mengapa anda menyembunyikannya?"

"Apakah benar jika anda malu mengakuinya?"

Beberapa pertanyaan yang di lontarkan para wartawan saat Hyunbin keluar dari gedung perusahaan. Tanpa berniat menjawab pertanyaan itu, Hyunbin masuk begitu saja ke dalam mobil.

"Jisoo-ssi, benarkah kau memiliki adik lain?"

"Kim Yewon, itu nama adikmu?"

"Benarkah jika Lisa sebenarnya bukan bungsu Kim?"

Tak beda jauh dengan Hyunbin, Jisoo juga di serbu banyak pertanyaan oleh media yang menunggunya di luar gedung perusahaan. Beberapa pengawal berusaha melindungi Jisoo, memberi jalan pada gadis itu untuk memasuki mobilnya.

"Kalian pergilah, tak ada informasi apapun yang bisa kalian dapatkan di sini." ucap bodyguard mengusir para media.

"Berarti kesimpulannya rumor itu adalah benar. Kita tinggal menunggu klarifikasi dari keluarga Kim." ucap salah seorang jurnalis.

.

.

.

Jennie tak bisa bekerja dengan baik karna satu rumah sakit terus saja membicarakannya. Tatapan beberapa orang juga bisikan-bisikan yang terdengar saat ia melewatinya, Jennie sungguh di buat frustasi.

"Bagaimana mungkin mereka hidup dengan baik padahal ada gadis lain yang mereka acuhkan."

"Bahagia di atas penderitaan seseorang."

"Aku tak menyangka mereka akan setega itu."

"Mereka menelantarkan anak kandung mereka sendiri."








PRANG!

Jennie melempar ponselnya hingga mengenai cermin kamar mandi rumah sakit. Ucapan dari orang-orang itu terus saja terngiang ditelinganya.

Satu nama yang semakin membuat kebenciannya memuncak, Kim Yewon. Demi apapun Jennie benar-benar membenci gadis itu.

"Bahkan setelah pergi, kau masih saja membuat kekacauan!" ucap Jennie penuh amarah.

Ia menatap cermin yang sudah retak tak berbentuk, juga ponselnya yang tergeletak di lantai.

Hingga dering ponsel terdengar, membuatnya mau tak mau harus memungut ponsel malang itu.

Nama Lisa tertera disana.

"Yeobose..."

"Unnie, tolong jemput kami di sekolah."

Suara adiknya yang terdengar bergetar seketika membuat Jennie cemas.

"Waeyo? Kau baik-baik saja?"

"Tidak baik-baik saja, jadi kumohon jemput kami sekarang Unnie."

Sambungan telepon itu terputus, Jennie segera keluar dari kamar mandi lalu bergegas mengambil mobilnya.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang