DIL (32)

871 112 28
                                    

Yewon tersentak saat tiba-tiba Chaeyoung menarik tangannya, memeriksa tubuhnya dari atas hingga bawah, dengan tatapan penuh kepanikan yang tentu membuat Yewon bingung.

"Kau baik-baik saja? Kau tak terluka kan?"

Yewon menggenggam tangan Chaeyoung untuk menghentikan aksi kakaknya itu.

"Kau kenapa Unnie? Aku baik-baik saja."

Chaeyoung tampak menghela nafas panjang. Hingga atensi Yewon menangkap sesuatu yang sejak tadi berada di tangan sang kakak.

Yewon segera meraihnya. Butuh waktu cukup lama untuk Yewon memahami apa yang saat ini ia lihat.

Foto dirinya bersama ke empat kakaknya, tapi ada yang berbeda dari foto itu. Yewon ingin bertanya, namun Chaeyoung lebih dulu merebut foto itu dari tangan Yewon.

"Kau tak perlu takut. Unnie yakin ini hanya ulah orang jail."

Yewon menatap lekat wajah Chaeyoung, bukankah yang terlihat ketakutan itu kakaknya? Yewon bahkan belum sepenuhnya mengerti maksud dari foto mengerikan itu.

"Dengar, mulai sekarang kau tak boleh pergi kemana pun sendirian. Unnie juga akan memberitahu yang lain. Jangan khawatir eoh, Appa pasti akan menghukum orang jail ini."

Apa itu artinya seseorang sedang berusaha mengganggu keluarganya? Yewon mulai paham, lalu noda darah di foto tadi, tepat mengarah pada gambarnya.

Itukah yang membuat Chaeyoung menghampirinya dan memastikan keadaannya?

"Unnie, aku baik-baik saja. Aku juga tidak takut. Jadi Unnie tak perlu panik." ucap Yewon berusaha menenangkan sang kakak.

Namun hal itu tampaknya tak membuahkan hasil. Sekarang Chaeyoung justru sibuk dengan ponselnya, sesekali berbincang dengan seseorang di sambungan telepon.

Sepertinya gadis blonde itu tengah menghubungi orang tua mereka.

"Unnie!"

Lisa datang dengan sedikit berlari. Setelah mendapat pesan dari Chaeyoung, Lisa bergegas datang menghampiri.

Lisa ikut menatap foto yang dikirim orang asing tadi pada Chaeyoung.

"Ini teror Unnie, kau sudah menghubungi Appa?"

Chaeyoung mengangguk.

"Appa sudah mengutus seseorang untuk menyelidikinya."

Yewon menatap kedua kakaknya, keduanya benar-benar terlihat panik.

"Unnie bilang ini hanya perbuatan orang jail. Unnie tak perlu sepanik ini." ucap Yewon hingga kedua kakaknya kini beralih menatapnya.

Tak taukah Yewon jika kedua kakaknya itu tengah mengkhawatirkannya?

"Nde, tapi tak ada orang jail yang berani bermain-main dengan keluarga Kim. Mereka harus diberi pelajaran karna sudah berani mengusik keluargaku." ucap Lisa geram seraya meremas foto teror itu. Tampak sekali kemarahan di wajah Lisa.

Siapapun yang berani mengusik keluarga Kim, tentu tak akan di biarkan begitu saja. Balasan setimpal sudah menanti para peneror itu.

Di tempat lain, Hyunbin dan Yejin tengah berada di ruang privat perusahaan. Keduanya tengah membahas perihal kabar teror yang Chaeyoung ceritakan.

"Mereka mengincar Yewon." ucap Yejin. Perasaan wanita itu tentu tak tenang sejak tadi. Gelisah menunggu kabar orang-orang suruhan suaminya yang tengah memburu peneror putri-putrinya.

"Aku sudah mengutus beberapa orang untuk mengawasi putri-putri kita." ucap Hyunbin. Ia lalu beranjak dari kursi kebesarannya, menghampiri sang istri yang sejak tadi berdiri di dekat jendela kaca besar.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang