"Yewon kau lulus!"
Yeri segera menubruk tubuh Yewon, memeluknya erat karna saking bahagianya melihat hasil tes Yewon yang menyatakan bahwa Yewon lulus.
Yewon tersenyum seraya membalas pelukan sahabatnya.
"Selamat eoh, kau pasti bisa menjadi seniman hebat." ucap Yeri seraya melepas dekapannya.
Beberapa hari lalu, Yewon mengikuti seleksi untuk masuk sekolah seni. Ia berbakat dalam bidang seni lukis. Yewon mengikuti beberapa tahap seleksi hingga akhirnya ia dinyatakan lulus dan di terima di sekolah seni Internasional.
"Gomawo."
Yewon sendiri tak menyangka jika ia akan lulus. Ia berjanji akan bersungguh-sungguh agar menjadi pelukis hebat.
"Tapi nanti kita akan berjauhan."
Wajah Yeri berubah sedih. Yewon akan bersekolah di luar negeri, itu artinya mereka tak bisa bertemu seperti hari-hari biasanya.
"Aku akan sering-sering menghubungimu."
Yeri tampak memutar bola matanya.
"Dengan apa? Kau sendiri tak punya ponsel."
Astaga! Benar juga. Bagaimana Yewon bisa melupakan itu.
Nanti ia akan meminta di belikan ponsel oleh Hyeri.
"Hyeri Unnie akan membelikanku nanti. Ponsel yang harganya mahal, katanya itu keren."
Yewon menatap pada Yeri.
"Memangnya semahal apa harga ponsel Yeri-ya?"
"Eoh, milikku tidak mahal. Hanya tiga juta won."
"M-mwo?"
"Wae?"
Menurut Yeri ekspresi Yewon berlebihan. Itu hanya harga sebuah ponsel yang menurutnya tidak seberapa.
"Apa ada yang lebih mahal?"
"Banyak."
Jika begitu, Yewon tak jadi meminta yang mahal. Bisa-bisa keluarga Hyeri bangkrut hanya untuk membelikannya ponsel.
"Setelah ini, kau akan kemana?" tanya Yeri. Sejak tadi keduanya hanya menghabiskan waktu di taman kota.
"Ke rumah sakit."
Wajah Yeri berubah tak bersahabat. Ia tentu tau tujuan Yewon ke rumah sakit untuk apa.
"Kau masih menemui mereka?"
"Hanya melihat Chaeng Unnie."
"Ck!"
Yewon menatap Yeri yang terdengar berdecak.
"Mengapa masih memikirkan mereka? Mereka saja tak pernah memikirkanmu."
Yeri jadi kesal sekarang. Mendengar Yewon berniat kembali pada keluarga Kim saja ia sangat marah, apalagi sampai hal itu benar-benar terjadi.
Bukan apa-apa, Yeri hanya tak ingin Yewon kembali di sia-siakan.
"Mereka sudah berubah."
"Dan kau percaya? Kau masih ingin kembali pada mereka? Jika mereka tak tau bahwa kau... kau kekurangan, mereka akan tetap membencimu."
Yewon memilih diam, ia tak ingin Yeri semakin marah nantinya. Ia tak ingin mereka kembali bertengkar karna alasan yang sama.
"Mian, aku tak bermaksud membentakmu."
Yeri tampak beranjak, ia mengulurkan tangannya pada Yewon.
"Ayo, biar ku antar ke rumah sakit."
Yewon tersenyum mendengarnya, ia meraih uluran tangan Yeri. Yewon tau, semarah apapun Yeri, sahabatnya itu tetap akan menuruti ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE IN LIFE
Fanfiction"Tak ada yang lebih berharga selain berada di tengah-tengah mereka. Namun... hanya sebuah ketidakmungkinan." # 1- redvelvet 27-07-2023 # 1- irene 31-07-2023 # 1- yeri 01-08-2023 # 1- baejoohyun 09-09-2023 # 1- umji 09-09-2023 # 1- kimjennie 11-11-20...