DIL (28)

1K 131 11
                                    

Yewon tengah memperhatikan Chaeyoung yang sedang bersiap untuk pergi ke sekolah. Sejak tadi ia memang berada di kamar kakaknya itu. Sudah dua hari Chaeyoung izin tidak pergi ke sekolah karna sakit. Yewon berniat mengunjungi kamar kakaknya karna sudah dua hari pula ia tak melihat Chaeyoung.

Yewon sempat kesal karna kemarin ia tak diberi izin untuk bertemu Chaeyoung, dengan alasan agar tak tertular.

Lebih banyak menghabiskan waktu dengan Chaeyoung membuat Yewon sedikit rindu saat tak berjumpa kakaknya itu. Dan hari ini, ia baru bisa menemuinya.

Itu pun hanya sebentar karna Chaeyoung ternyata sudah akan kembali bersekolah.

"Ini juga demi kebaikanmu. Kau bisa tertular flu jika menemuiku kemarin." ucap Chaeyoung saat Yewon bertanya tentang dirinya yang tak ingin di temui selama sakit.

Yewon memilih tak menanggapi jawaban Chaeyoung. Ia masih setia memperhatikan kakaknya yang sudah siap dengan seragam sekolah lengkap.

Seragam itu... Yewon rindu mengenakannya.

"Unnie."

"Hm?"

"Kau sangat populer di sekolah."

Chaeyoung yang sedang memasukkan buku-buku ke dalam tasnya langsung menoleh.

"Semua murid mengagumimu, Lisa Unnie juga. Kalian sangat sempurna."

"Sangat jauh di bandingkan denganku." batin Yewon.

Chaeyoung menutup tasnya lalu berjalan menghampiri sang adik, ia duduk tepat di sebelah adiknya.

"Tapi kami sangat buruk karna sudah menyakitimu."

Sampai hari ini, penyesalan itu masih tertanam di hati Chaeyoung. Kesalahannya karna sudah begitu jahat tak mengakui adik kandungnya sendiri.

Seandainya ada waktu, Chaeyoung ingin mengatakan pada dunia jika ia memiliki adik bungsu yang bagitu ia sayangi.

"Kau tau Yewon-ah, Unnie sempat cemburu saat kau memilih bersama Hyeri. Ah, Unnie benar-benar sangat buruk kala itu. Wajar saja jika kau lebih nyaman bersama Hyeri."

Yewon melihatnya, tatapan kesedihan juga penuh penyesalan. Yewon masih berusaha menata hati untuk kembali menerima keluarga Kim. Seiring berjalannya waktu, jarak di antara mereka mulai terkikis. Yewon selalu melihat ketulusan di wajah kedua orang tua juga kakak-kakaknya.

Itu yang membuat hati Yewon perlahan luluh.

"Hyeri Unnie sangat baik. Dia menyayangiku, meskipun aku bodoh."

"Unnie, aku pernah ingin mengakhiri semuanya. Tapi Hyeri Unnie datang dan menguatkanku."

Kedua tangan Chaeyoung tampak terkepal. Melihat bagaimana adiknya begitu membanggakan orang lain dihadapannya. Bahkan ketika orang itu sudah tiada.

Yewon terlihat sangat menyayangi Hyeri.

Jika keluarga Lee masih hidup, mungkin Yewon tak akan pernah kembali pada Chaeyoung.

Chaeyoung cemburu, namun ia tak bisa marah pada Hyeri. Ia banyak berhutang budi pada sahabatnya itu.

"Kau... lebih nyaman saat bersama Hyeri eoh." ucap Chaeyoung seraya tersenyum lirih.

Yewon tau jika senyum itu di paksakan.

Yewon meraih satu tangan Chaeyoung, membuat Chaeyoung menatapnya lekat.

"Unnie tidak tau, dulu keinginanku sangat besar untuk berada di tengah-tengah kalian. Sampai keinginan itu pudar dan aku melupakannya begitu saja."

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang