"Anda datang lagi Nona."
Suara perawat yang bertugas memantau kondisi Chaeyoung. Yewon membungkuk pada wanita yang hampir setiap hari ia temui itu.
"Mereka baru saja pergi."
Yewon hanya mengangguk, perawat seolah sudah hapal jika Yewon akan datang saat yang lain sudah pergi.
"Dokter baru saja memeriksanya. Kondisinya masih sama." jelas perawat. Meski Yewon belum bartanya apapun padanya.
"Nona, aku tidak tau hubunganmu dengan gadis ini. Kau selalu datang saat yang lain pergi. Maaf jika lancang, ku kira kalian sangat dekat."
Seperti biasa, Yewon akan datang dengan sangat tertutup. Ia tak ingin dikenali siapapun, terlebih jika sampai ketahuan keluarga Kim.
Perawat pernah bertanya, namun Yewon tak pernah menjawab.
Apakah Yewon kerabat dari Kim Chaeyoung?
Yewon tak pernah memberi jawaban dari pertanyaan itu. Tapi perawat yakin jika Yewon begitu dekat dengan Chaeyoung.
"Nona, sering-seringlah bercerita pada Nona Chaeyoung. Mungkin itu bisa membantunya bangun dari tidur panjangnya."
"Walaupun dia koma, tapi dia bisa mendengar ucapan orang-orang di dekatnya."
Perawat tampak membungkuk sopan sebelum akhirnya pergi. Ia paham jika gadis dihadapannya itu butuh waktu berdua dengan Chaeyoung.
Setelah di pastikan tak ada siapapun di sana, Yewon melepas masker juga topi yang ia kenakan. Tersenyum sejenak sebelum memberanikan diri meraih satu tangan Chaeyoung yang terbebas.
"Aku datang lagi Chaeng Unnie."
Kata perawat tadi, Chaeyoung bisa mendengar suara orang-orang di dekatnya. Itu berarti sejak kemarin Chaeyoung mendengar semua ucapannya.
Jadi kakaknya juga tau bahwa dia datang setiap hari? Bukankah Yewon sudah ketahuan sakarang?
"Unnie, kau mendengar suaraku?"
"Jika kau mendengarnya, tolong jangan katakan pada siapapun nanti. Aku tidak ingin yang lain tahu."
Yewon mengusap lembut punggung tangan Chaeyoung. Tatapannya tak lepas dari wajah kakaknya yang masih terpejam. Tampak sebuah selang yang terpasang di mulut dan hidung Chaeyoung.
Rasanya pasti sangat sakit.
Yewon tau siapa orang yang sudah membuat kakaknya seperti ini.
Im Nayeon yang dulu membullynya.
Dulu hampir setiap hari ia dirundung Nayeon. Dan tak satu pun dari kakak-kakaknya yang peduli. Namun saat melihat salah satu kakaknya di sakiti Nayeon, Yewon merasa tak terima.
"Unnie, jangan seperti aku yang pecundang. Kau harus bisa membela diri."
Yah, seharusnya Chaeyoung bisa melawan. Namun Yewon sendiri tak melihat langsung kejadiannya seperti apa.
"Hyeri Unnie bilang Unnie ingin mencariku. Mengapa Unnie malah tidur sekarang?"
Yewon menaruh tangan Chaeyoung di pipinya, seolah tangan itu tengah mengusap pipinya.
"Ayo cari aku Unnie, kita harus bertemu dalam kondisi yang lebih baik." ucap Yewon seraya mengusapkan tangan Chaeyoung di pipinya.
"Ada yang ingin ku katakan."
Yewon menaruh perlahan tangan sang kakak.
"Aku akan pergi... sedikit jauh."
"Tapi aku akan kembali, setelah aku berhasil menjadi adikmu yang membanggakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE IN LIFE
Fanfiction"Tak ada yang lebih berharga selain berada di tengah-tengah mereka. Namun... hanya sebuah ketidakmungkinan." # 1- redvelvet 27-07-2023 # 1- irene 31-07-2023 # 1- yeri 01-08-2023 # 1- baejoohyun 09-09-2023 # 1- umji 09-09-2023 # 1- kimjennie 11-11-20...