DIL (33)

769 122 8
                                    

Dua orang gadis terlihat keluar dari kelas seraya bergandengan tangan. Keduanya tampak berjalan menuju gerbang di selingi canda tawa. Mereka tampak begitu dekat, bahkan akrab.

Sejak hari dimana Tzuyu mengajak Yewon berkenalan, sejak saat itu pula mereka menjalin pertemanan hingga hari ini. Tzuyu satu-satunya teman bahkan sudah Yewon anggap sahabat.

Menurut Yewon, hanya Tzuyu satu-satunya gadis yang tulus bersahabat dengannya. Banyak murid lain yang ingin juga berteman dengan Yewon. Namun mereka memiliki maksud tertentu.

"Kau pasti akan takjub jika sudah melihat tempatnya."

"Benarkah?"

Tzuyu mengangguk. Gadis blasteran Korea-Taiwan itu berniat mengajak Yewon pergi ke suatu tempat. Sekedar ingin menghibur Yewon setelah mendengar ancaman teror yang di terima Yewon dan keluarganya.

Yewon pasti merasa gelisah karna teror itu.

"Kau sudah izin orang tuamu kan?"

Yewon tampak menggeleng.

"Aku akan menghubungi Eomma." ucap Yewon seraya mengeluarkan ponsel canggihnya dari saku almamater.

Baru saja Yewon akan mendial nomor sang Ibu, suara seseorang terdengar memanggilnya.

Yewon dan Tzuyu kompak menoleh, keduanya bisa melihat seorang gadis berjas putih berlari menghampiri.

"Ayo pulang."

Jennie meraih tangan Yewon, ia berniat membawa adiknya menuju mobil. Tak di sangka, Yewon justru menariknya pelan.

"Aku belum ingin pulang."

"Wae?"

"Aku dan Tzuyu akan pergi."

Jennie melirik teman Yewon yang sedikit lebih tinggi darinya. Gadis itu tampak membungkuk sopan padanya.

"Pergi kemana? Kau tak ingat ucapan Appa dan Eomma? Mereka melarangmu pergi kemana pun." ucap Jennie seraya menatap Yewon.

"Sekarang kita pulang." ajak Jennie kembali.

Namun Yewon justru menjawab dengan gelengan kepala.

"Aku akan meminta izin pada Eomma."

Merasa geram karna sang adik tak menuruti ucapannya. Yewon benar-benar menguji kesabaran Jennie.

"Yewon jangan membantah."

Nada bicaranya masih terbilang lembut, namun cukup terdengar tegas. Tzuyu merasa suasana di sekitar mereka berubah mencekam.

"Emm... Yewon-ah, kita bisa pergi lain waktu. Lebih baik sekarang kau pulang bersama kakakmu." ucap Tzuyu.

"Aniyo, kau sudah berjanji akan membawaku ke tempat yang kau maksud. Kita akan pergi sekarang."

Yewon tampak tetap bersikeras untuk pergi dengan Tzuyu. Tak peduli jika sekarang Jennie kehilangan kesabaran.

"Tidak Yewon. Pulanglah, aku juga akan pulang."

Tepat setelahnya, mobil jemputan Tzuyu datang. Gadis itu melambai pada Yewon lalu segera masuk ke dalam mobilnya.

Kedua bahu Yewon turun, padahal ia sangat bersemangat untuk pergi dengan sahabatnya.

"Unnie yakin Eomma dan yang lain juga tak akan memberimu izin. Bagaimana jika seseorang di luar sana berniat buruk padamu."

Yewon mendongak, entah mengapa ia merasa kesal dengan Jennie. Tak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti perintah kakaknya. Lagi pula Tzuyu juga sudah pulang. Ia pun bergegas memasuki mobil sang kakak.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang