Sshh~
Yewon perlahan membuka mata, berusaha menyadarkan diri dari pengaruh obat bius yang Tzuyu suntikkan.
Yewon diam dalam alunan nafasnya, mengingat kembali kejadian sebelum ia berakhir tak sadarkan diri. Masih terngiang jelas suara sang sahabat yang mengalun di telinganya.
"Maaf karna harus melibatkanmu."
"Aku peneror itu Yewon, dan aku yang menculik kakakmu."
Tak hanya suara, gambaran wajah Tzuyu saat mengatakan kalimat itu pun terekam jelas di ingatan Yewon.
Pikirannya kacau sekarang. Satu pertanyaan muncul di benak Yewon.
'Mengapa Tzuyu melakukan semua ini?'
Yewon bahkan sulit untuk mempercayai apa yang terjadi padanya. Melupakan tujuan awalnya yang ingin menyelamatkan sang kakak, ia justru di kejutkan dengan kenyataan yang sungguh sulit untuk ia terima.
Sebuah pengkhianatan dari seseorang yang amat sangat ia percayai.
Yewon sadar akan posisinya sekarang. Ia terikat di atas kursi dengan tubuhnya yang terasa begitu lemas.
"Yewon-ah, gwenchana? Tolong katakan pada Unnie."
Entah seberapa kacau pikiran Yewon, hingga ia tak menyadari keberadaan seseorang yang sejak tadi memanggilnya.
Yewon mendongak, di hadapannya saat ini terlihat sang kakak dengan posisi yang sama seperti dirinya.
Wajah Chaeyoung begitu menunjukkan kekhawatiran. Wajah cantik kakaknya itu, tampak memar juga lebam menghiasinya. Yewon melihatnya, satu titik air mata jatuh dari pelupuk mata Chaeyoung, sang kakak menangis.
Bukankah ia datang untuk menyelamatkan Chaeyoung?
Namun lihatlah kondisinya sekarang, ia justru ikut terikat tak berdaya.
Air mata Chaeyoung semakin mengalir deras. Tak masalah jika dirinya di sekap ataupun di hajar. Tapi ia sungguh tersakiti saat melihat sang adik harus ikut terseret karna masalahnya.
Cukup lama keduanya saling menatap. Hingga suara seseorang berhasil mengalihkan perhatian mereka.
"Lihatlah kalian berdua, sangat manis."
Tzuyu terlihat datang, ia berdiri di antara dua gadis yang duduk saling berhadapan.
"Chaeyoung sunbae, aku tak bohong kan? Aku benar-benar membawa adikmu kemari."
Kedua tangan Chaeyoung tampak terkepal.
"Brengsek!"
Beruntung lakban yang menghiasi mulutnya sudah terlepas. Jadi Chaeyoung bisa leluasa mengumpat.
"Kenapa kau berisik sekali sunbae? Aku sudah berbaik hati melepas lakban di mulutmu." ucap Tzuyu seraya menepuk pelan pipi Chaeyoung.
Gadis blonde itu berusaha menjauhkan wajahnya dari tangan Tzuyu. Seolah tak sudi di sentuh olehnya.
Yewon masih diam, tatapannya tak lepas dari Tzuyu. Ia pikir ia sedang bermimpi sekarang.
Apa yang ia saksikan sungguh tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Di pertemukan dengan Tzuyu saat tahun ajaran baru sekolah. Seorang gadis yang menghampiri Yewon lalu mengajaknya berkenalan. Menghabiskan waktu bersama setiap jam istirahat. Hingga mereka berteman dekat, bahkan sangat dekat.
Tidak ada sedikitpun bayangan seperti saat ini. Karna yang Yewon bayangkan adalah mereka tetap sahabat. Tzuyu orang yang selalu ada untuknya, tempatnya berkeluh-kesah, sekedar berbagi cerita mengenai masalah yang menimpanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE IN LIFE
Fanfiction"Tak ada yang lebih berharga selain berada di tengah-tengah mereka. Namun... hanya sebuah ketidakmungkinan." # 1- redvelvet 27-07-2023 # 1- irene 31-07-2023 # 1- yeri 01-08-2023 # 1- baejoohyun 09-09-2023 # 1- umji 09-09-2023 # 1- kimjennie 11-11-20...