DIL (51)

839 108 12
                                    

Menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit?

Tentu bukan hal yang di inginkan Jennie.

Setelah mengetahui jika kemoterapi yang ia jalani tak membuahkan hasil, Jennie memutuskan untuk berhenti melakukan pengobatan itu.

Awal perdebatan terjadi di antara keluarga Kim.

Chaeyoung adalah orang yang paling menentang keras keputusan Jennie.

Berhenti melakukan pengobatan?
Apakah kakaknya itu berniat bunuh diri?

Chaeyoung keluar dari kamar rawat Jennie dengan kekesalan luar biasa. Bahkan saat di koridor ia sempat menendang kotak sampah di sana.

Chaeyoung kesal, marah, menganggap jika Jennie begitu egois. Saat semua keluarganya berharap akan kesembuhannya, sang kakak justru memilih menyerah.

"Kau tak mengerti..."

"Apa yang tak ku mengerti Unnie? Tidakkah kau tau keputusanmu menyakiti kami semua?"

Chaeyoung menyurai rambutnya ke belakang, ia bersandar pada dinding di belakangnya. Air matanya mengalir deras, ia bahkan tak peduli jika kini ia tengah menjadi pusat perhatian semua orang.

Chaeyoung menunduk, dadanya terasa sesak saat tangisnya semakin menjadi. Hingga sebuah dekapan hangat merengkuhnya.

Jisoo mendekap tubuh Chaeyoung yang bergetar hebat. Suara tangis adiknya itu menggema di koridor.

Jisoo ikut menangis, tak bisa di pungkiri jika ia juga ikut tersakiti atas keputusan Jennie.

"Mengapa dia melakukannya Unnie... mengapa dia memilih menyerah..." gumam Chaeyoung disela tangisnya.

Jisoo tak menjawab, ia semakin mengeratkan dekapannya.

Pengobatan kanker yang Jennie lakukan mungkin sangat menyakitkan. Hingga Jennie memutuskan untuk berhenti dan memilih keluar dari gedung berbau obat-obatan itu.

"Kita harus menerima keputusannya Chaeyoung-ah. Sekarang... mari buat kenangan indah dengannya. Sebelum kita tak bisa melakukannya lagi."

.

.

.

Hari itu Jennie keluar dari rumah sakit. Ia pulang ke mansion Kim dan menghabiskan hari-harinya di sana.

Sudah tak lagi berada di ruangan memuakkan yang penuh alat medis juga berbau khas obat-obatan.

Jennie merasa lebih baik setelah kembali ke mansion. Tapi mungkin tidak dengan penyakitnya.

Hanya bergantung pada obat-obatan. Ia sudah tak peduli jika sewaktu-waktu penyakit itu berulah sampai merenggut nyawanya.

Satu minggu Jennie berada di mansion. Semuanya baik-baik saja, meski sempat terjadi perdebatan antara dirinya dengan keluarganya.

Namun pada akhirnya mereka menuruti permintaan Jennie.

Walau berat.

Hanya Chaeyoung, satu-satunya adik yang sampai detik ini belum berbicara dengannya.

Jennie tau, Chaeyoung masih menyimpan kemarahan juga kekecewaan. Cukup membuat hati Jennie sedih saat Chaeyoung terlihat seperti menghindarinya.

Jennie terlihat menuruti anak tangga, ia melihat Chaeyoung yang tampaknya baru saja pulang entah dari mana.

Pukul sepuluh malam, dan adiknya baru kembali.

"Apa kegiatanmu sangat banyak di luar? Mengapa sampai pulang malam?"

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang