Jennie dan Chaeyoung duduk di salah satu bangku taman kota. Setelah lelah berkeliling, menghabiskan waktu hanya berdua, kini mereka tengah menikmati pemandangan langit malam kota Seoul.
Malam minggu, taman itu cukup ramai pengunjung.
Tak bisa di pungkiri jika hari ini Jennie merasa begitu senang, setelah sekian lama ia tak menghirup udara bebas. Senyumnya terus mengembang, senyum yang sangat jarang ia tunjukkan.
"Gomawo Chaeng-ah."
Gadis blonde itu menoleh, ia menatap wajah kakaknya yang tampak sedikit pucat.
Setiap hari memang selalu seperti itu.
"Unnie senang?"
Jennie membalas tatapan Chaeyoung.
"Sangat."
Selanjutnya mereka kembali menatap ke atas. Jennie menyandarkan kepalanya di bahu Chaeyoung. Udara malam semakin terasa dingin, sesekali Jennie menggosok kedua tangannya.
Chaeyoung yang melihat itu segera melepas mantelnya, ia menggunakannya untuk membalut tubuh Jennie agar tetap hangat.
"Nanti kau kedinginnan."
"Aku baik-baik saja Unnie."
Hati Jennie menghangat. Akhir-akhir ini Chaeyoung selalu bersikap manis padanya. Itu lebih baik, ia bosan jika terus bertengkar dengan Chaeyoung seperti beberapa waktu lalu.
"Yewon mungkin cemburu karna kita hanya pergi berdua." ucap Chaeyoung mengingat wajah kesal adik bungsunya tadi.
"Unnie akan mengajaknya pergi lain waktu."
Sangat mudah membujuk Yewon saat marah, Jennie tak khawatir akan hal itu.
"Chaeng-ah, bagaimana Yewon bisa menderita aritmia? Dia terlihat baik-baik saja selama bersama kita."
Karna Jennie tak begitu tau, anggota keluarganya yang lain mungkin lebih tau awal mula Yewon sakit.
"Dia tak jujur Unnie, selama ini dia menahannya sendirian."
"Mengapa tidak mengatakannya pada Unnie?"
"Jennie Unnie juga sedang sakit, aku tak mau menambah beban."
"Dia belajar berbohong dari siapa? Sangat berbakat."
Chaeyoung memutar bola matanya malas.
"Unnie, kau tidak sadar diri. Tentu dia belajar darimu." desis Chaeyoung. Jennie yang mendengarnya tampak terkekeh.
"Baiklah-baiklah, Mianhe karna Unnie juga pernah melakukannya."
Jennie tampak menautkan tangannya dengan telapak tangan Chaeyoung. Kini pandangan kedua gadis itu beralih pada tangan mereka yang saling bertaut.
"Yewon dan aku terlalu menyayangi kalian, kami tak ingin membuat kalian khawatir."
"Tidak dengan cara seperti itu Unnie. Kita harus terbuka terlebih dengan saudarimu sendiri."
Jika di teruskan, pasti akan terjadi perdebatan. Jennie memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan mereka.
"Bintangnya terang sekali."
Chaeyoung mengikuti arah tunjuk Jennie.
"Hmm, tapi dia sendirian."
"Benar, bagaimana jika aku menemaninya."
Chaeyoung menoleh cepat.
"Dia pasti... kesepian."
"Jika Unnie menemaninya, lalu bagaimana denganku?" mata Chaeyoung sudah memerah. Jennie tentu terkejut melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE IN LIFE
Fanfiction"Tak ada yang lebih berharga selain berada di tengah-tengah mereka. Namun... hanya sebuah ketidakmungkinan." # 1- redvelvet 27-07-2023 # 1- irene 31-07-2023 # 1- yeri 01-08-2023 # 1- baejoohyun 09-09-2023 # 1- umji 09-09-2023 # 1- kimjennie 11-11-20...