Yewon hanya mampu memejamkan mata saat air dingin mulai membasahi kepalanya. Suara riuh para pengunjung kantin terdengar menggema, seolah apa yang terjadi sekarang adalah tontonan yang cukup menghibur.
"Seharusnya kau tak disini! Dasar sampah!"
Setelah puas menyiram Yewon dengan satu botol air dingin, Nayeon lalu mendorong kasar tubuh Yewon hingga gadis itu tersungkur.
Lihatlah, hal itu justru semakin mengundang gelak tawa mereka.
Tindakan yang seharusnya tak di benarkan di lingkungan sekolah, namun kini justru menjadi pemandangan biasa bagi mereka. Aksi bullying yang semakin hari semakin menjadi.
"Menyedihkan sekali. Jika aku jadi gadis itu, aku akan memilih keluar dari sini." ucap salah seorang gadis yang duduk di bangku sudut kantin. Ia ikut melihat aksi bully yang melibatkan teman satu kelasnya dengan seorang siswi junior.
Lisa hanya diam menatap gadis yang begitu ia kenal tengah mendapat perundungan. Hatinya tak tergerak sedikitpun untuk membantu. Memilih untuk tak peduli seraya melanjutkan kegiatannya.
"Lisa-ya, bukankah tindakan mereka akan merusak citra sekolah." ucap Mina lalu menatap Lisa yang duduk di hadapannya.
Lisa tampak mengedikkan bahu, tanda ia sama sekali tak ingin peduli.
"Tapi akan lebih rusak jika pihak sekolah masih mempertahankan gadis malang itu. Ku dengar dia yang terbodoh di kelasnya."
Ucapan Mina selanjutnya sedikit mengusik hati Lisa. Gadis berponi itu tampak beranjak berdiri lalu bersiap untuk pergi.
"Yak! Kau mau kemana?"
"Ke kelas, aku bosan disini."
Mau tak mau Mina ikut beranjak, ia berlari menyusul Lisa yang sudah lebih dulu melangkah meninggalkan kantin.
Seragam Yewon sudah tampak berantakan. Bukan kali pertama ia mendapat perundungan seperti ini. Tak mampu melawan, karna ia tak memiliki kuasa apapun untuk melakukan perlawanan.
Sudah menjadi santapan sehari-hari bagi Yewon. Ia hanya bisa berdoa agar hari-hari buruknya segera berakhir.
Yewon sempat melihat kepergian dua orang gadis di sana. Pemandangan itu kembali membuat hatinya sakit.
Kakaknya tampak tak peduli, bahkan saat dirinya mendapat perlakuan buruk dari orang lain.
"Cepatlah keluar dari sekolah ini! Kami benar-benar muak melihatmu!" ucap Nayeon sebelum pergi meninggalkan Yewon bersama dua rekannya.
.
.
.
"Sepertinya ada perundungan lagi."
Chaeyoung dan Hyeri tampak baru saja tiba di kantin. Mereka dikejutkan dengan adanya aksi perundungan yang mungkin sudah sejak tadi terjadi.
Tak lama kerumuan itu bubar, menyisakan seorang gadis dengan penampilan yang cukup menyedihkan.
Chaeyoung melihatnya, bahkan kini mereka saling berpapasan. Namun ia segera menarik Hyeri untuk berlalu. Tak ingin berlama-lama dekat dengan gadis yang baru saja menjadi sasaran perundungan.
"Kasihan sekali, aku sering melihatnya dirundung Nayeon." ucap Hyeri setelah mereka duduk. Tatapannya tak lepas dari gadis yang berjalan tertatih meninggalkan kantin.
Chaeyoung tampak tak menanggapi, memilih membuka ponsel canggihnya agar sahabatnya itu berhenti membahas gadis yang selalu ia hindari.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE IN LIFE
Fanfiction"Tak ada yang lebih berharga selain berada di tengah-tengah mereka. Namun... hanya sebuah ketidakmungkinan." # 1- redvelvet 27-07-2023 # 1- irene 31-07-2023 # 1- yeri 01-08-2023 # 1- baejoohyun 09-09-2023 # 1- umji 09-09-2023 # 1- kimjennie 11-11-20...