DIL (5)

885 137 24
                                    

Suasana kantin yang tadinya ramai seketika hening, saat tiga orang siswi berjalan menghampiri gadis yang duduk di bangku sudut kantin.

Nayeon, Jihyo dan Sana menatap Yewon seraya tersenyum miring.

"Lama tak berjumpa, kau pasti sangat merindukanku."

Yewon hanya menunduk saat tiga senior yang selalu membullynya datang. Yewon pikir hari ini ia akan beruntung lagi setelah beberapa hari tak bertemu mereka.

"Sepertinya kalian juga butuh hiburan." suara lantang Nayeon terdengar, ia menatap para pengunjung kantin. Meraih satu botol minuman soda milik Jihyo, Nayeon lalu menuangkannya ke atas nampan berisi makan siang Yewon.

Yewon bahkan belum sama sekali memakannya. Namun kini makanan itu sudah terlihat tak layak di makan.

"Aku hanya sedikit menambah cita rasanya, jadi makanlah." ucap Nayeon begitu santai.

Yewon meremas sendok di tangannya. Mengapa hal buruk ini harus kembali ia alami? Yewon mendongak, mencoba menatap wajah tiga senior di hadapannya itu.

"Wae? Kau tak mau?"

Yewon kembali menunduk, ia menatap makanannya yang sudah tak berbentuk. Nasi dan lauknya sudah bercampur dengan minuman soda. Entah seperti apa rasanya.

"Cepat makan!" sentak Sana seraya menggebrak meja. Membuat tubuh Yewon bergetar karna takut.

Para murid di sana hanya melihat tanpa berminat menolong Yewon.

Menelan salivanya susah payah, Yewon mulai menyendok nasinya. Jika tak menuruti perintah Nayeon, Yewon takut akan semakin di rundung.

Hampir saja makanan itu akan masuk ke mulut Yewon, sebuah tangan langsung menepisnya.

Yewon terkejut, begitu pun dengan Nayeon dan dua rekannya.

"Cukup Sunbae, tindakanmu sungguh keterlaluan."

Yeri menatap tajam tiga seniornya. Sejak tadi ia melihat bagaimana Yewon di perlakukan buruk oleh tiga seniornya itu.

"Kau siapa? Berani sekali melawanku." Nayeon tampak marah.

Yewon yang terkejut akan kedatangan Yeri segera beranjak berdiri.

"Haruskah kita berkenalan? Tapi aku tak sudi berkenalan dengan kalian. Kau tau Sunbae, tindakanmu itu tak mencerminkan seorang siswi berpendidikan. Memalukan sekali."

Yewon membulatkan matanya mendengar ucapan Yeri. Bagaimana sahabatnya itu bisa begitu berani pada Nayeon? Yewon tak ingin Yeri ikut terkena masalah karna sudah berani pada senior.

"Yak! Berani sekali kau!" Sana terlihat mendekati Yeri, namun di tahan oleh Nayeon saat atensinya menangkap sosok guru yang berjalan ke arah kantin.

"Awas kau!" ancam Nayeon lalu menarik kedua rekannya untuk pergi.

Yeri menatap sekeliling, semua orang kini menatap ke arahnya juga Yewon.

"Kalian bubarlah! Ini bukan tontonan!" teriak Yeri. Ia sungguh geram saat semua orang hanya diam melihat pembullyan di depan mata mereka.

Yeri beralih menatap Yewon, lalu makan siang Yewon yang tampak berantakan.

"Dasar senior gila." umpat Yeri. Ia tampak mengambil langkah, meninggalkan Yewon yang bingung dibuatnya.

Yewon memilih kembali duduk. Ia menatap lirih makanannya. Sepertinya ia harus menahan lapar hingga sampai rumah. Yewon menggeser nampan itu dari hadapannya.

"Seharusnya kau tadi menungguku."

Yeri kembali dengan dua nampan berisi makanan. Satu untuk Yewon, dan satu untuk dirinya.

DESIRE IN LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang