Wanita itu seperti bunga yang layu, tersentuh oleh angin sepoi-sepoi yang membuatnya jatuh. ia dibuang seperti sampah dan diabaikan, hingga tersesat dalam kehampaan.
Namun, sang Arjuna datang di tengah kesendirian dan kehampaan itu, ia dipertemukan...
Jian meronta-ronta di atas tempat tidurnya, ia mulai memekik kegirangan, dadanya kian bergemuruh saat suara Juna masuk kedalam gendang telinganya.
Bahkan Jian memutar pesan suara itu berkali-kali sebelum menjawab pertanyaan Juna.
🗨️Boleh, ketemu dimana?
💬Aku jemput kakak ke apartment,
🗨️Okay
Keduanya bersembunyi di balik selimut, mendengar setiap detak jantung yang terasa begitu cepat. Pesan singkat itu membuat keduanya berdebar.
Wahai mata, cepatlah engkau terpejam. Dan waktu, cepatlah engkau berlalu agar kedua insan ini segera bertemu.
06:00 WIB
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keduanya mulai berjalan santai, pagi ini terasa begitu cerah dan indah.
Keduanya berolah raga bersama, berlomba dengan mentari yang mulai menampakan sinarnya.
Baik Jian dan Juna keduanya terlihat menggebu-gebu, senyum itu terlalu sulit untuk dibendung, rasa bahagia juga terlihat sulit untuk disembunyikan hingga berakhir dengan salah tingkah.
Mereka terlihat malu-malu pagi ini, meski begitu keduanya juga banyak bicara, membahas tentang Jerry, lukisan, hobby dan banyak hal lain yang membuat waktu terasa begitu cepat berlalu.
Sudah dua kali putaran, Jian yang memang sudah menjadikan olahraga sebagai aktivitas rutinnya terlihat baik-baik saja mengimbangi Juna, mungkin hanya dehidrasi karna mereka sudah berlari cukup jauh.
"Kakak tunggu disini ya, aku beliin minum."
Jian mengangguk, tangan Jian pun beralih menurunkan resleting jaketnya karna sudah pengap.
Tidak perlu menunggu lama, Juna datang membawa minuman dengan seseorang disampingnya.
Ia memperhatikan Jian dan dengan lancangnya mengambil posisi duduk Juna, hingga sang Dokter terpaksa berdiri.
"Kakaknya Jerry ya kak?" tanya nya santai.
Jian menganggukan kepala dan memberi kode pada Juna siapa laki-laki dihadapannya ini.