Wanita itu seperti bunga yang layu, tersentuh oleh angin sepoi-sepoi yang membuatnya jatuh. ia dibuang seperti sampah dan diabaikan, hingga tersesat dalam kehampaan.
Namun, sang Arjuna datang di tengah kesendirian dan kehampaan itu, ia dipertemukan...
Juna ingin beranjak dari tempat tidur untuk menemui Anna, namun ditahan Jian.
Inilah alasan Jian tidak ingin memberitahu Juna, emosi Juna sering tidak terkontrol jika menyangkut Jian.
Salahkan Jian juga yang tidak bisa menyembunyikannya dari Juna. Jian memang terlihat tegar dan kuat diluar, namun tidak dengan hatinya.
Jian memang selalu menang saat berdebat, namun dirinya tetaplah wanita biasa yang memiliki hati yang rapuh. Ia memang terlihat keren saat berbicara di hadapan Anna, namun setelah kepergian wanita itu?
Jian lansung masuk ke kamarnya, memeluk lututnya dan kembali mencerna semua kata-kata Anna, bahkan kisah masa lalu mereka kembali terkulik, begitu menyakitkan bagi Jian.
Setelah membunuh mentalnya dengan sadis, wanita itu kembali datang untuk menghancurkan keluarga kecil Jian. Bohong jika Jian tidak takut, Anna adalah tipe wanita yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu darimana?"
Jeffrey menghentikan langkahnya saat lampu ruangan tengah menyala.
"Dilan lagi sakit kamu ngerti ga sih?"
Anna lansung menghampiri Jeffrey dan mulai mengintrogasi suaminya.
"Aku ada kerjaan," jelas Jeffrey, membuang wajah agar tidak beradu pandang dengan Anna.
"Ada kerjaan atau hindarin aku?"
Anna memegang lengan Jeffrey, berusaha membuat kontak mata dengan laki-laki itu, namun Jeffrey masih saja menghindar.
"Udah, aku capek debat terus aku mau istirahat."
Jeffrey mencoba melepaskan diri dari genggaman Anna dan pergi meninggalkan istrinya.
"Aku gabakal kayak gini kalo kamu ga berubah," Anna berucap, airmata juga jatuh di wajah cantiknya.
Lagi ia berkata seperti itu membuat Jeffrey menghentikan langkahnya. Harus berapa kali Jeffrey katakan tidak ada yang berubah darinya, Anna hanya meyakinkan diri jika asumsinya benar dan mempercayai itu.
"Terserah kamu, aku capek."
"kamu pasti nyesal kan? Iya kan Jeff?"
Anna mendekat kearah suaminya dan mulai mengguncang tubuh Jeffrey.