✨ Part 33

3 0 0
                                        

Happy Reading




"Mama ga setuju..."

Kedua laki-laki itu memandang karah sang ibu terkejut, bukannya sang ibu sangat menyukai Jian dan keluarganya, sekarang mengapa dirinya berubah fikiran.

"Ma..."

"Pa... dia 3 tahun lebih tua dari Juna.... Harusnya kamu nyari yang 1 atau 2 tahun dibawah kamu, seperti Jessie," jelas sang ibu mulai emosi.

"Ma! Stop ngomongin Jessie... jangan bandingin Jian sama dia." Emosi Juna lansung melonjak saat mendengar nama itu.

"Kalian tenang dulu, kenapa jadi ribut sih?"

Sang ayah mendekat kearah sang ibu, dan menenangkan sang ibu yang mulai berapi.

Awalnya sang ibu memang menyukai semuanya, ia akui tidak ada yang cacat tentang Jian dan keluarganya. Namun setelah mengetahui usia Jian membuat sang ibu mengurungkan niatnya. Harusnya Juna memiliki pasangan yang lebih muda darinya, sudah hukum alam jika seorang suami lebih tua dari istrinya.

Sang ibu benar-benar kecewa, ia menyukai Jian dan segalanya tentang wanita itu, bahkan dirinya juga mempercepat pernikahan keduanya karna ingin secepatnya memiliki Jian sebagai menantu. Namun kini dirinya merasa dibohongi, ia tertipu dengan wajah dan tingkah Jian.

Jessie kembali terlintas di fikiran ibunda Juna, ia suka Jessie karna wanita itu kekanakan dan penurut. Ia menginginkan menantu yang seperti itu.

Juna membanting stir mobilnya puluhan kali di perjalanan pulangnya, tingkah ibunya membuat Juna geram. Beruntung sang ayah menenangkan Juna dan mengultimatumkan jika pernikahan keduanya akan tetap dilansungkan. Dan acara lamaran akan diadakan seperti seharusnya.

Juna takut, ia tidak ingin mengecewakan Jian, dirinya juga tidak bisa kehilangan wanita itu, Jian begitu berharga untuk di sakiti.



🔔Ting tong...


Jian yang hampir menutup matanya dikejutkan dengan bunyi bel yang terdengar berulang. Wanita itu membuka kembali selimut yang menutupi tubuhnya, dan berlalu ke pintu apartment.

Keningnya berkerut seketika melihat siapa yang datang dari monitor.

"Juna?"

Juna mengangkat wajahnya, lansung mendorong wanita itu masuk dan menutup pintu apartment. Tentu saja Jian terkejut dengan perlakukan Juna yang sangat lancang ini.

"Jun..."

Kata-katanya terpotong saat Juna mendekap erat tubuh Jian.

Jian tidak tau apa yang terjadi, ia merasa Juna aneh malam ini, Juna tidak pernah selancang ini sebelumnya. Bahkan untuk menggenggam tangan Jian saja ia akan meminta izin.

Kini Juna tiba-tiba datang dan memeluknya dengan kesetanan.

"Juna..." lirih Jian.

"Apa?" Juna pun menjawabnya dengan Lirih, ia seperti tidak memiliki semangat, membuat Jian penasaran apa yang terjadi.

"Lepas Jun..." lirih Jian takut, yah Juna yang ia kenal tidak seperti ini.

Dengan berat hati Juna pun melepas pelukannya dan memandang Jian lekat, ia meletakan kedua tangannya di bahu Jian dan kembali memperhatikan Jian.

ARJUNA  [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang