✨ Part 40

7 1 0
                                        

Happy Reading







Sinar mentari mengusik tidur Juna, lambat laun matanya terbuka, terlihat sang istri yang mendekat dan duduk diranjang.

"Udah tidurnya."

Juna malah menarik sang istri dan memeluknya erat. Juna tidak bisa mengekspresikan perasaannya melihat Jian saat membuka mata.

"Jun... aku susah nafas," rengek Jian.

Juna tersenyum dan melepas pelukannya, meluruskan tangan Jian dan menjadikannya bantal, tangan kirinya mulai melingkar di perut Jian dan mulai bermanja-manja.

"Ayo bangun, mama sama papa udah dibawah lo," bujuk Jian.

"Bentar, aku masih kangen," lirih Juna, dengan suara khas bangun tidurnya.

"Lagian kenapa tidur lagi sih abis subuh," omel Jian.

Ia mulai mengelus kepala suaminya itu, Jian sangat menyukai rambut tebal Juna, membuat Juna lebih agresif lagi memeluknya, bahkan menenggelamkan kepalanya di dada Jian.

"Ayo... nanti mereka ngira kita ngapa-ngapain," dikte Jian.

Juna pun melepas pelukannya dan memandang Jian dengan senyum khas miliknya.

"Emang kita ngapain?" goda Juna.

"Ngapain?"tanya Jian balik.

"Ya kita ngapain?" lanjut Juna.

"kita nggak ngapa-ngapain," jawab Jian polos, membuat Juna mendaratkan sebuah kecupan dibibir Jian.


💋chu~


"Morning Kiss."

Juna lansung kabur ke kamar mandi, ia tahu Jian pasti akan memberontak, karna itulah dirinya kabur.

Baiklah, Juna telah berhasil membuat Jian tersipu pagi ini, mungkin Juna menganggap Jian tidak menyukainya, namun sesungguhnya Jian sangat menyukai itu, hanya saja ia malu melakukan hal-hal seperti itu, masih tabu baginya.

Jian pun mulai bergerak merapikan tempat tidur dan memilih baju untuk dipakai Juna, sepanjang kegiatannya Jian selalu tersenyum. Ternyata Bahagia itu sederhana, cukup bersama orang yang kita cintai.


"Yang, aku lupa bawa baju."

"Oh ini.... AAAAA Junaaaaaaaa!!"

Jian berteriak melihat Juna yang hanya memakai handuk untuk menutupi bagian bawahnya, Jian menutup matanya sembari memberikan pakaian untuk suami tercintanya , jangan lupakan omelan Jian yang membuat pagi Juna terasa begitu indah hanya karna tidak memakai pakaian di hadapan istrinya.

"Udah yang," lapor Juna beberapa menit kemudian, mendekat kearah Jian yang sedang memakai lotion.

"kamu ngagetin, kalo jantung aku copot gimana?" Jian lanjut mengomel.

"Ga bakal copot, kan ada aku," tenang Juna, lansung mendekap tubuh kecil itu, cara baru untuk membuat Jian diam adalah memeluknya, menciumnya juga bisa membuat istrinya itu diam.

ARJUNA  [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang