✨ Part 41

6 0 0
                                    

Happy Reading







"Kamu suka bengong ya,"

Suara itu mengalihkan perhatian Hana dari lamunan panjangnya.

"Kamu..."

"Iya aku," potong Jerry.

Hana membuang nafasnya kasar dan menyeruput minumannya.

"Kamu ga kerja?" tanya Jerry, sembari mengaduk minumannya.

"Udah pulang," jawab Hana.

Jerry tersenyum simpul dan mengedarkan pandangannya, selain café milik Juna, ini adalah café favorite Jerry dan tempat di sudut ini adalah tempat kesukaannya.

Di tempat ini juga mereka bertemu kala itu, saat Hana tidak dapat tempat duduk dan mengambil tempat Jerry yang saat itu sedang berada di toilet.

Yah, itulah pertemuan ketiga mereka, yang berhasil membuat Jerry jatuh hati.

Sama seperti saat ini, Hana duduk dihadapannya dengan wajah frustasi dan helaan nafas berat membuatnya kembali mengingat pertemuan pertama mereka yang lucu menurutnya.

Bagaimana tidak, Jerry yang saat itu disibukan dengan Jian yang sakit malah memanggil Hana dengan panggilan 'ibuk' saat bertanya tentang pusat informasi.

Jerry tidak pernah memperhatikan wanita itu sebelumnya, namun saat dirinya ke Jepang Bersama Cahyo, kameranya menangkap kehadiran Hana membuatnya terfikirkan tentang wanita itu. Hingga Haikal mengisahkan tentang cerita cinta segitiga kakaknya dan menyebut nama Hana disana, Jerry kembali menemukan wanita itu, wanita yang tanpa sengaja masuk kedalam potretnya dan membuat Jerry terfikirkan tentangnya.

Takdir juga membawa mereka bertemu di café ini, Jerry tau apa alasan wanita itu dingin dan terlihat banyak fikiran, berlanjut saat pesta pernikahan Jian yang membuat Jerry tidak tega melihat Hana yang berusaha untuk tetap tegar.

Dari sanalah kisah mereka bermula, bahkan Hana dengan senang hati bertukar nomor telfon dengannya, bodohnya Jerry yang sampai saat ini masih belum berani menghubungi wanita itu terlebih dahulu.

"Mau ke pantai ga?" tawar Jerry.

Hana mengangkat wajahnya dan memandang Jerry lalu menggelengkan kepalanya.

"Shopping?" tanya Jerry lagi.

Hana kembali menggelengkan kepalanya dan membuang nafas kasar.

"Oke... berarti kita ke puncak, gada penolakan."

Jerry lansung menarik wanita itu keluar dari café, Hana benar-benar menahan diri untuk berteriak dan menghentikan Jerry.

"Kamu kenapa sih tarik-tarik aku?" Hana menarik tangannya dan memperbaiki pakaiannya.

"Aku cuma mau hibur kamu."

Jawaban Jerry membuat Hana tertawa hambar.

"Ga perlu, aku ga butuh dikasihani."

Hana pergi meninggalkan Jerry disana, Jerry hanya memandang kearah Hana dan mengacak rambutnya, dibanding memikirkan judul skripsinya, ternyata lebih susah berurusan dengan wanita.

Jerry hanya ingin menghiburnya karna tidak tega melihat Hana berlarut-larut dalam kesedihannya, namun gadis itu malah tidak mau.


ARJUNA  [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang