Wanita itu seperti bunga yang layu, tersentuh oleh angin sepoi-sepoi yang membuatnya jatuh. ia dibuang seperti sampah dan diabaikan, hingga tersesat dalam kehampaan.
Namun, sang Arjuna datang di tengah kesendirian dan kehampaan itu, ia dipertemukan...
Jessie masih memandang potret masa lalunya dengan Juna. Ia fikir dirinya akan melupakan Juna dengan mudah, sayangnya ia kembali jatuh pada pesona itu.
Melihat bagaimana Juna memandang Jian, melihat bagaimana keduanya bergandengan dan memandang satu sama lain.
Jessie juga ingin diperlakukan seperti itu, tidak. Lebih tepatnya ia menginginkan hal itu lagi, ia menginginkan perilaku Juna yang seperti itu lagi padanya.
Yah, Jessie kembali jatuh hati pada cinta pertamanya, sulit baginya untuk merelakan Juna sekarang. Hatinya benar-benar hancur melihat keduanya bersama.
Apa Jessie harus menjadi orang jahat? Ia ingin memiliki laki-laki itu kembali, ia merindukan semua perlakukan dan perhatian yang Juna berikan padanya. Tidak adakah kesempatan kedua bagi Jessie? Ia menyesal.
Melihat bagaimana tatapan penuh kebencian yang diperlihatkan Juna malam itu membuat Jessie merasa bersalah, ia ingin memperbaiki semuanya, ia ingin membangun kembali semua yang hilang itu. Ia merasa belum terlambat untuk memperbaikinya.
Tangan Jessie merogoh tas disamping meja rias, sudah pukul satu malam dan dirinya masih belum mengantuk sedikitpun.
Jessie memang terkena gangguang tidur, dirinya juga sudah 2 bulan mengkonsumsi obat tidur, ia sudah berulang kali ke psikiater untuk melakukan terapi.
Jessie tidak dalam keadaan depresi atau apa, hanya saja dirinya terlalu ambisius dan overthinking, hal itulah yang membuat dirinya kesulitan untuk tidur.
✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oi Kak Jian!"
Suara yang sangat familiar itu masuk kedalam gendang telinga Jian saat dirinya menonton drakor kesukaannya.
"Yuki?"
Jian terlihat sumringah melihat kedatangan sahabatnya itu lantas bangkit dari tempat tidurnya menuju pintu kamar.
"Lo kesini sama siapa?" tanya Jian semangat. Menuntun Yuki menuruni tangga rumahnya dan membawanya ke dapur.