34

5K 187 9
                                    

"baba sangat senang sekali kalo kalian mau tinggal disini bersama kami" ucap gus afif

"iya bab rasya sungguh sangatlah capek sama sikap syafa yang tiap hari telat masuk sekolah bolos dan parahnya lagi kepala sekolah syafa kerjain " cerita rasya membuat syafa menggerutu

"kerjain gimana? " tanya kiyai

"entahlah apa yang ada di fikiran makhluk satu ini waktu itu kepala sekolah mau keperpus dia merjain pake tepung sama geng nya yang ga jelas itu" jawab rasya

"bener apa kata kakak kamu itu syafa?  Apa alasan kamu melakukan itu sayang? " tanya gus afif

"syafa hanya gabut aja waktu itu"  cicit syafa membuat gus afif terkekeh dengan jawaban putrinya

"lain kali jangan gitu ya.. Kan kasian kepala sekolah nya" nasehat gus afif

"iya kalo gak hilap" jawab syafa

"tuh kan gitu lagi jawabannya" ucap rasya merasa sangatlah tak tahan

"maaf" cicit syafa

"taulah serah kamu pokoknya aku gak mau lagi peduli " jawab rasya acuh

Syafa langsung mendekati sang kakak dan bersimpuh memegang tangan sang kakak

"maafin syafa ya ya ya... Kali ini syafa bener2 serius ya tapi kalo gak hilap " ucap syafa namun rasya tak mempedulikan nya mamilih menatap kearah lain

"hiks...hiks... Rasya udah gak sayang lagi sama syafa... Hiks..rasya jahat... Dia diemin syafa... Huaaaaaa"  ucap syafa sambil menangis kejer membuat rasya tak tega

Dengan terpaksa rasya harus mengalah dan merangkul sang adik
"udah2 jangan nangis lagi aku gak marah lagi kok.. " ucap rasya sambil menghapus air mata syafa

"beneran... " tanya syafa

"srius kok" jawab rasya

"tapi mana senyumnya " ucap syafa membuat rasya langsung memperlihatkan senyumannya semua yang ada di ruangan tersebut merasa terharu dengan tingkah kakak beradik itu

"rasya syafa perkenalkan dia istri kedua baba dan ini aqela saudara tiri kalian" ucap gus afif membuat mereka menoleh namun tidak ada yang berbicara hanya rasya yang menampilkan senyum namun berbeda dengan syafa dia malah menatap datar mereka

"jadi mereka yang telah ngehancurin rumah tangga bubu... Gue benci kalian" batin syafa ingin sekali dia mencabik2 istri kedua babanya dan saudaranya

"fatimah bawa syafa kekamarnya dan pakaikan dia baju gamis karna hari ini saya mau mengenalkan mereka keseluruh santri di pondok ini" perintah gus afif yang langsung di angguki oleh fatimah

"ayo nak syafa umah anterin kamu kekamar" ucap fatimah dengan lembut

Syafa melirik ke arah rasya yang dibalas anggukan yang berati syafa harus ikut dengan sang ibu tiri

Saat berada di kamar fatimah dan aqela sedang sibuk mencari gamis yang cocok untuk syafa

Namun berbeda dengan syafa yang malah sibuk dengan hpnya

"ning syafa nih di pakai bajunya" ucap aqela menyerahkan gamis berwarna putih syafa langsung melirik ingin sekali dia nolak namun dia sudah janji pada sang kakak bakalan nurut dengan terpaksa dia mengambil gamis itu

"eh syafa mau kemana? " tanya aqela

"lo  lupa tadi lo nyuruh apa hah? " jawab syafa

"tapi kamar mandinya di sana" tunjuk Aqela membuat syafa gelagapan merasa malu

"bilang dong dari tadi" gerutu syafa langsung lari ke kamar mandi karna malu

Sementara fatimah dan Aqela hanya terkekeh melihat tingkah syafa

PESANTREN OH NO!!! (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang