12

2.1K 76 1
                                    



Keesokan harinya semua barang² ketiga gadis itu telah selesai dikemas karna besok paginya mereka akan pulang ke negaranya

Andra termenung sendirian di dalam kamarnya sambil menatap luar jendela

"kenapa rasanya berat banget buat gue balik ke australia " lirih andra

"andra!! " panggil helena

Andra pun menoleh "apa" jawab andra

"lo kenapa? " tanya helena

"gue gak papa " bohong andra

"kenapa ya gue ngerasa lo gak bahagia balik ke australia " ucap helena

"itu anggapan lo... Kenyataannya gue sangat bahagia bisa balik ke australia bertemu dengan orang tua gue" ungkap andra

"gimana kalo seandainya lo itu alexa" ucap helena

"maksud lo" bingung andra

"an apa lo percaya kalo gue ini sahabatnya andracelina gautama" ucap helena tambah membuat andra bingung

"maksudnya lo sahabat gue"

Helena menganggukkan kepalanya "tapi gue ngerasa lo ini bukan sahabat gue yang dulu ceria"

"dulu lo tiba² ngilang an tanpa kabar dan sekarang lo muncul dengan beda bukan seperti andra gue kenal"

"gue tambah gak ngerti maksud dari kata² lo ini hel gue beneran gak inget kalo kita dulu pernah menjadi sahabat" jawab andra

******

"ini undangan pernikahan gus rafa nek" ucap rasya sambil memberikan udangan tersebut

Bunyai hanya melihat udangan tersebut tidak berminat untuk mengambilnya

"kapan? " tanya bunyai

"minggu depan " jawab rasya

Brakk

Syafa tidak sengaja menjatuhkan gelas yang dia pegang karna mendengar ucapan rasya

"astagfirullah syafa kamu gak papa kan? " tanya rasya yang langsung menghampiri syafa

"apa ucapan kakak tadi? " tanya syafa

"gus rafa akan menikah lagi" ucap rasya

Syafa menggelengkan kepalanya "gak aku tidak setuju " ucap syafa

"syafa kita tidak berhak mengatur hidup gus rafa lagi pula alex-"

"alexa apa... Alexa udah gak ada gitu... Kak hati kecil syafa masih berkata bahwa alexa masih hidup waktu pemakamannya aja kita hanya melihat alexa yang telah dikubur kita tidak lihat sendiri wajahnya" ungkap syafa sambil menangis

Rasya memeluk syafa dengan erat dia tau adiknya masih tidak bisa menerima takdir ini

Disisi balik tembok ketiga wanita sedang menguping pembicaraan keluarga tersebut

Tes

Satu tetes air mata lolos begitu saja di pipi andra tanpa wilo dan helena sadari

Buru² andra menghapusnya agar mereka tidak bertanya kenapa dia bisa menangis hanya karna melihat interaksi keluarga tersebut

"kenapa dengan gue... Yaallah kenapa hamba jadi begini apa mungkin hamba adalah alexa... Rasanya sakit sekali melihat mereka bersedih... "batin andra

"hiks... Kasian banget ya keluarga mereka" ucap wilo

"kayaknya si alexa itu sangat berarti buat mereka deh" ucap helena sambil melirik kearah andra yang hanya diam menatap gus rasya dan syafa

Wilo langsung menyenggol lengan helena agar tidak terus²an menyindir andra

Andra yang sadar akan sindiran tersebut memilih buat pergi keluar endhalem

"tuh kan lo sih nyindir mulu... Udah gue bilang mereka hanya mirip wajah doang lagi pula alexa di prancis bukan australia " ucap wilo

"hati  gue berkata dia bukan andra" ungkap helena lalu menyusul andra keluar sementara wilo hanya diam dan bingung dengan perkataan helena

"maksudnya apaan woy! " kesal wilo lalu menyusul mereka berdua

Bersambung.....





PESANTREN OH NO!!! (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang