36

4.8K 169 8
                                    

Dilapangan seorang gadis tengah menjalani hukuman siapalagi kalo bukan syafa si gadis amburadul

"lama2 bisa gosong nih muka kalo lama2 jemur kek gini" gumam syafa

"lagian apasalahnya sih gue kan cuma ingin goda tuh ustd eh malah dihukum " cerocos syafa

"yatuhan lihatlah betapa kejamnya mereka pada anak lugu ini" lirih syafa dengan histeris

Sementara disisi lain gus afif terkekeh mendengar celotehan putrinya

"syafa2 kenapa kamu mirip banget sama almarhumah bubu kamu.... Keyra lihatlah putri kamu sangat mirip dengan kamu" gumam gus afif

Keyra tidak sengaja melihat gus afif yang tengah menatap nya sebuah ide tiba2 muncul di otaknya

"baba!!! " panggil syafa langsung menghampiri gus afif

"baba syafa laper tau" keluh syafa membuat gus afif tersenyum

"kamu lapar?  Yaudah yuk ke ndhalem umah sama nenek pasti sudah masak" ajak gus afif yang dibalas gelengan oleh syafa

"syafa ingin makan bakso dikantin" ucap syafa

"yaudah nih uang nya " ucap gus afif sambil menyodorkan uang 1 lembar berwarna merah

"gak syafa ingin baba temenin syafa makan" ucap syafa
"plis ya ya syafa udah cari kak rasya kemana2 tapi  dia gak ada" 

"emm hayuk baba temenin kamu makan" ajak gus afif membuat syafa bahagia

Saat memasuki kantin banyak santri yang melihat ayah dan anak itu menurut mereka gus afif dan syafa sangatlah cocok menjadi ayah dan anak

"syafa kamu tunggu disini aja baba mau pesen dulu" ucap gus afif yang dibalas anggukan oleh syafa

"klo ginikan gue jadi bebas dari hukuman hahaha syafa syafa lo emang sangatlah cerdik" batin syafa sambil senyum2

Gus afif pun datang dengan membawa satu mangkok bakso dan minuman es teh

Syafa langsung memakan bakso tersebut dengan sangat lahap membuat gus afif geleng2

"hati2 nak kalo makan " peringat gus afif

Kini syafa sudah selesai memakan baksonya dan sekarang dia tengah berjalan balik ke endhalem bersama gus afif

Saat berada ditengah jalan syafa tidak sengaja mendengar para santri berbicara tentang rasya

"padahal kan aku kagum banget sama gus rasya eh malah dianya pergi ke kairo" ucap santriwati tersebut

"tapikan dia pergi ke sana untuk belajar" jawab Teman santriwati tersebut

"rasya ke kairo" batin syafa bertanya tanya kemudian menatap kearah sang ayah

Gus afif yang ditatap pun merasa gugup karna mau jawab apa

"apa baba gak mau jelasin?" tanya syafa dengan datar

"iya syafa rasya pergi ke kairo tadi pagi" jawab gus afif membuat syafa sesak nafas

"gak gak kak rasya gak akan pernah ninggalin aku disini sendirian " lirih syafa dengan air mata

"syafa kamu tenang dulu ya rasya kesana untuk belajar" ucap gus afif mencoba menenangkan syafa

"baba jahat kenapa baba pisahin syafa sama kak rasya syafa benci baba" ucap syafa kemudian pergi dari hadapan gus afif dengan berlari

"syafa tunggu!! " panggil gus afif

Ditengah jalan syafa tak henti2 nya menangis

"rasya lo jahat lo tega ninggalin gue... Hiks... Mana janji lo untuk selalu ada di sisi gue.... Lo jahat rasya lo bukan kakak gue... Gue benci lo" batin syafa dengan kesal

"buat apa gue disini kalo ternyata alasan gue disini saja sudah pergi tanpa pamit sama gue... Sorry rasya gue akan menjadi diri gue yang sebenarnya setelah gue pergi dari sini"

***

"afif kenapa nak? " tanya bunyai

"syafa umi... Dia udah tau kalo rasya pergi" jawab gus afif

"bagaimana bisa dia tau" tanya bunyai

"dia gak sengaja denger para  santri bicara tentang rasya" jawab gus afif

"kamu yang sabar ya fif umi yakin syafa pasti baik2 aja" tenang  bunyai

"entahlah umi syafa seperti marah banget sama afif " ucap gus afif

"anak kamu itu sama seperti keyra sebentar lagi pasti moodnya langsung balik lagi" ucap bunyai

"bukan sama lagi malahan persis banget sama keyra" ucap kiyai yang baru masuk

"kamu tenang saja fif anak kamu pasti mengerti semua ini " ucap kiyai sambil menepuk punggung gus afif

"jadi syafa lagi marah sama abi.... Bagus...  aku tidak perlu repot2 buat dia membenci abi toh sekarang dia benci sendiri " batin aqela dari balik tembok sambil menguping

Bersambung....


PESANTREN OH NO!!! (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang