Karin tengah celingak celinguk mencari seseorang dari salah satu santriwati yang ada di sana
Hingga keisha dan jihan datang dan saling bertanya kenapa dengan karin
"kamu cari apa sih rin? " tanya jihan
"ish, jihan kamu ngagetin aku aja deh....eh kalian udah pada siap? " tanya karin saat melihat jihan dan keisha sudah rapi
"belum, ya udah lah rin.... Ini kenapa kamu masih nangkring disini... Kita udah lama loh nunggu kamunya" cerocos jihan
"bentar, aku masih nyari—nah ketemu!!! " ucap karin saat matanya melihat sosok nara yang tengah mengobrol dengan temannya
"NARA!!! SINI BENTAR SAYANG!! " pekik karin membuat keisha dan jihan mendelik saat karin memanggil kata sayang
Nara tentu kaget kenapa dirinya tiba-tiba di panggil
"udah nar... Kamu samperin gih.... Takut ummah karin butuh bantuan " ujar nina membuat nara mengangguk lalu berjalan menghampiri karin
"assalamualaikum ummah, bubu, ibun" ucap nara saat sampai
"waalaikum salam " jawab ketiganya
Karin langsung merangkul nara lalu menatap ke arah keisha dan jihan
"ini nih santriwati yang aku maksud itu.... Cantik kan? " ucap karin
Keisha dan jihan menatap nara dari bawah sampai atas , nara yang diperhatikan seperti itu merasa malu
"kok gue deg-deg kan sih.... Tegang banget kayak ajang pemilihan mantu.... " batin nara
"masyaallah..... Kamu bener rin... Dia cantik banget.... Aku sih sebagai bubu kandungnya gus agam setuju-setuju aja" ucap keisha sambil mengelus pipi nara
Jihan mengangguk menanggapi ucapan keisha "aku juga setuju banget.... Siapa nama kamu nak? " tanya jihan
"n-nara bun" jawab nara gugup
"yaudah kapan nih akad nya? " tanya jihan membuat nara bingung
"minggu depan gimana? " sahut karin
"jangan minggu depan.... Bunda alexa gak bakal bisa pulang... " sahut keisha
"kalo gitu bulan depan aja.... Gimana nar kamu siap belum nikah dengan anak kami? " tanya karin membuat nara langsung tersedak
Uhuk.... Uhuk.... Uhuk...
Eh.
Mereka langsung panik, keisha dengan telaten mengelus punggung nara
"m-maksud kalian n-ikah sama siapa? A-aku gitu? " tanya nara
Ketiga wanita itu mengangguk
"yaallah ..... Nawarin nikah udah kayak mau beli cilok aja..... Gue harus gimana?.... " batin nara frustrasi
"GUS AGAM!!! " teriak jihan membuat gus agam menghampiri mereka
"iya ibun.... Ada apa? " tanya nya
"menurut kamu nara ini cantik gak? " tanya keisha
Gus agam langsung melirik kearah nara yang tengah melamun
"cantik" jawab gus agam jujur membuat nara tersentak, jantungnya kini sudah jedag jedug
Ketiga wanita itu langsung tersenyum bahagia
"menurut gus agam nara ini orangnya gimana? " tanya jihan
"baik " jawab gus agam
"NAH KAN!! UDAH KEI, HAN, FIKS AGAM UDAH BILANG KAYAK GITU BERARTI DIA UDAH SETUJU!!! " pekik karin heboh
"tunggu-tunggu-tunggu..... Ini setuju apa? " bingung gus agam
"nikah sama nara!! " jawab ketiganya
HAH!!!!
gus agam dan nara sangat kaget bukan main, nara pikir yang di maksud anak mereka itu bukan gus agam
"om juno..... Tolongin nara!!! " pekik nara dalam hati
—
di markas geng langit seperti biasa mereka tengah melakukan aktivitas mereka seperti hari-hari pada umumnya
Rey tengah sibuk mengotak-atik laptopnya, entahlah mereka tidak tau apa yang dilakukan wakil mereka itu sedari satu jam yang lalu rey hanya fokus pada layar laptop itu
"lo lagi ngapain sih rey? Sibuk banget kayaknya" tanya farel mewakili mereka yang juga penasaran
Rey melirik sebentar lalu kembali fokus pada laptop nya
"kemarin gue dapet e-mail dari seseorang tak dikenal..... '' terangnya
"lalu? Mungkin hanya orang iseng rey" ucap farel yang dibalas anggukan oleh mereka
"seseorang ini mengirim pin geng kita" jelas rey
"hah? Apa. Mungkin pin geng kita ini bocor? " kata farel
"gak mungkin..... Pin kita ini sudah di lindungi dengan bermacam-macam sandi ...kalo pun ada orang yang iseng ngirim e-mail pin kita.... Maka satu menit kemudian laptop atau komputer yang ia gunakan akan eror atau mati" terang rey
"tapi disini..... Gue pantau akun orang ini masih aktif hingga sekarang " lanjutnya
Mereka semua sibuk dengan pikiran nya masing-masing
"apa kemungkinan ini signyal dari quen..... hanya elo, langit dan quen yang ahli dalam kayak ginian rey.... " ucap farel yakin
"bisa jadi.... Quen berusaha mengatakan bahwa dirinya baik-baik aja...." balas rey
"ternyata keyakinan elo benar rey..... Quen kita masih hidup.... Nafas geng langit masih hidup..... Kita akan lebih giat lagi menyusun strategi bila nanti geng musuh menyerang" ucap farel
Rey hanya mengangguk "gue masih usaha ngelacak keberadaan seseorang yang ngirim signyal ini ke gue" tutur rey
—
Sementara orang yang lagi di bicarakan kini tengah tersenyum kearah layar laptop yang dirinya pinjam tadi ke syila
"bagus.... Lo semua cukup cerdik hanya dengan pesan yang gue kirim" gumam nara
Jari-jari lentiknya sibuk mengetik sesuatu di laptopnya
"next...... " ucap nara bersamaan saat jarinya memencet tanda next
"hufthhhhh.... Gue harus hapus semuanya ini.... Bisa bahaya jika ning syila tau siapa gue sebenarnya " gumam nara lalu menghapus semua data yang ia cari tadi
Nara menutup laptop itu lalu keluar dari kamar mandi yang dirinya tempati untuk mengirim pesan e-mail pada rey tadi
Kenapa nara memilih kamar mandi sebagai tempatnya? Karna nara yakin jika disana lah tidak akan ada orang yang tau
"langkah selanjutnya..... Harus fokus ujian...... Yaallah gini banget sekolah.... Dikit-dikit ujian lah itu lah...... Huhhhh" ucap nara lalu melangkah menuju ke tempat ning syila berada yaitu ndalem karin
*********
KAMU SEDANG MEMBACA
PESANTREN OH NO!!! (END✔️)
Short StoryKEYRA ANINDITA BIMASAKTI gadis cantik yang memiliki gigi gingsul, mata biru dan lesung pipi yang menjadi ciri khas dari kecantikannya berusia 18 tahun yang memiliki sifat bar bar membuat kedua orangtua nya frustrasi MUHAMMAD AFIF MAULANA ALFARUQ ad...