35

5.1K 180 2
                                    

"dimana quen kalian itu? " tanya rega dengan datar

"lo gak perlu tau dimana quen berada saat ini" jawab siska

"bacot lo semua tinggal bilang dimana keberadaan quen sekarang karna gue masih belum bisa nerima kekalahan gue" ucap rega

"cuih dasar agar agar kurang gula terima aja kali kekalahan lo" jawab feri sambil meludah

"ck bisa gawat kalo kita nyerang gengnya rega sekarang " bisik adit pada gengnya

"cabut" titah feri kemudian geng meraka langsung pergi menghindar dari gengnya rega

***

"gila cakep2 woy satri disini...lumayanlah buat cuci mata" gumam syafa sambil senyum2 melihat santri yang tengah kerja bakti

"assalamualaikum ning" salam fida

"nang ning nong nama gue syafa bukan ning" jawab syafa tanpa menoleh

Fida yang melihat kearah syafa melihat pun langsung menutup mata syafa membuat syafa kesal

"apaan sih gak sopan tau" kesal syafa

"maaf ning tolong jaga pandangan ning terhadap yang bukan mahramnya" ucap fida

"hadeuh coba deh lo lihat tuh orang lihat dengan mata hati lo " titah syafa sambil merangkul fida lalu menunjuk kearah satriwan yang tengah menyapu"gimana apa yang lo liat? " tanya syafa membuat fida senyum2

"ganteng banget" tanpa sadar fida mengatakan itu

"tuh kan apa gue bilang " jawab syafa sambil melihat kearah santriwan itu

Fida langsung tersadar"astagfirullah ning ''

"kenapa lo? " tanya syafa

"mending ning sekarang ikut aku aja ya" ucap fida langsung menarik tangan syafa

***

Sudah 1 minggu lamanya syafa tinggal dipesantren namun belum ada perubahan dari sifat bar barnya

Di balkon rumah ndhalem rasya sedang diambang kedilemaan menyendiri untuk menenangkan pikiran nya

"bubu rasya bingung harus gimana... Rasya tidak mau jauh2 dari syafa... Tapi bubu ingin rasya menjadi ahli agama yang pintar.... " gumam rasya dengan memejamkan matanya menarik nafas dengan dalam

"dorrr" 

"syafa astagfirullah kamu ngagetin kakak aja deh"

"habisan lo aneh ngapain coba ngelamun" ucap syafa

"emm syafa kakak mau bicara hal penting sama kamu"

"apa "

"kalo seandainya kakak jauh dari kamu kamu harus janji ya untuk selalu ceria dan jangan sedih" ucap rasya

"gue gak sedih ngapain harus sedih lagian lo gak akan kemana2... Lo kan udah janji gak akan pernah ninggalin gue... Gue hanya punya lo kak" jawab syafa

Rasya langsung memeluk sang adik "syafa kamu masih punya baba dan yang lainnya banyak yang sayang sama kamu"

"gak mau pokoknya syafa hanya punya kak rasya kalo semisalnya lo ninggalin gue... Gue bakalan marah sama lo" ucap syafa dalam dekapan rasya

"maafin kakak ya syafa kakak harus mengambil keputusan ini... Kakak sayang banget sama kamu kamu adalah segalanya bagiku.... Bismillah semoga ini keputusan yang tepat " lirih rasya dalam hati

***

''gimana rasya apa keputusan kamu? " tanya kiyai

Dengan satu tarikan nafas rasya menjawab "bismillah insyaallah rasya Terima taawaran kakek untuk ke kairo"

"gimana dengan syafa nak? " tanya gus afif

"insyaallah syafa di sini gak sendiri kan ada baba" jawab rasya

"kamu siapkan diri kamu nak besok jam keberangkatan kamu" ucap kiyai yang dibalas anggukan oleh rasya

***

Keesokan harinya rasya telah berada di bandara bersama kiyai dan gus afif yang mengantar nya

"hati2 disana ya nak baba janji bakalan jaga syafa" ucap gus afif sambil memeluk rasya

"makasih ya bab... " jawab rasya

"disana sudah ada sepupunya baba kamu yang akan menjemput kamu... " ucap kiyai

"rasya titip syafa.... rasya pamit ya baba kakek assalamualaikum " ucap rasya kemudian langsung masuk ke pesawat

Saat duduk dipesawat rasya menatap keluar jendela sambil mengingat sang adik yang akan ditinggali nya

"syafa adik ku kakak pamit ya... Doain kakak semoga bisa menjadi orang yang bubu inginkan" lirih rasya


Bersambung .....

PESANTREN OH NO!!! (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang