05

256 14 0
                                    

Dijakarta.....

    "GENG KAMI TIDAK AKAN PERNAH LEMAH, KARNA NAFAS GENG KAMI MASIH ADA" ucap seorang pria bertubuh kekar dan tinggi

      "YANG KALIAN BUNUH HANYA KETUA KITA .... LANGIT ANGKASA MEMANG KETUA KITA.... TAPI DIA BUKAN NAFAS NYA GENG LANGIT " sahut teman pria bertubuh kekar tadi

    geng BLACK D didepannya hanya mengepalkan kedua tangan mereka,  sejak dulu geng LANGIT dan geng BLACK D tidak pernah akur

     "LANGIT ANGKASA HANYA PERISAI KITA..... WALAUPUN PERISAI KITA SUDAH TIDAK ADA..... ITU TIDAK AKAN MEMBUAT KITA TAKUT..... KARNA KITA MASIH MEMPUNYAI SESEORANG YANG SANGAT BERARTI DI GENG LANGIT" teriak rey anggota geng langit

      Geng BLACK D langsung bungkam,  geng tersebut di pimpin oleh DARMA YUDISTIRA lelaki dengan sejuta kelicikannya,

    "bagaimana bos, apakah kita lanjutkan penyerangan ini? " tanya wiliam wakil dari geng BLACK D

     darma menatap datar geng LANGIT didepannya yang menatap tak kenal takut pada geng mereka

     "CABUT!!! " titahnya

    Dengan hanya satu kali ucapan geng BLACK D itu langsung bubar,  tersisalah hanya geng LANGIT yang kini langsung bernafas lega ketika musuhnya sudah pergi

     "sampai kapan kita harus seperti ini rey? " lirih farel dengan lesu

     "sampai nafas geng ini kembali lagi.... Kita udah janji sama langit.... Jika terjadi sesuatu padanya maka kita semua yang harus menggantikan nya menjaga quen..... " jawab rey wakil geng LANGIT

     "mau menjaga gimana? Kita saja tidak tau sekarang quen dimana" sahut farel

      "dimobil yang terbakar itu hanya ada jasad langit..... Tidak ada jasad quen.... Itu berarti quen masih hidup..... Dimana pun quen sekarang gue yakin dia pasti sedang menyusun rencana menghancurkan geng brengsek itu" ucap rey dengan percaya diri

   semua Geng LANGIT  yang mendengarnya hanya mengangguk mengerti

   "langit.... Gue janji bakal temuin quen secepatnya " batin rey menatap kedepan dengan pandangan kosong

    Rey dan langit merupakan sahabat sedari mereka kecil, apapun yang dirahasiakan langit rey pasti akan tau begitupun sebaliknya apapun yang dirahasiakan rey pasti langit akan tau

   

    -

      Romeo berjalan menuju kamarnya namun saat melewati pintu bercat putih dengan tulisan kecil 'quen👑'  romeo terdiam beberapa saat kemudian dirinya membuka pintu yang subulan ini tidak di tempati

      Tek...

    Romeo memencet tombol lampu membuat ruangan yang tadinya gelap langsung cerah

    Kamar yang bercat pink layaknya gadis gadis yang feminim

     Banyak foto-foto di dalam kamar itu,  quenara laurent.... Ya,  kamar itu milik nara putri kandung romeo sanjaya

      Romeo menatap foto nara yang tersenyum manis menatap lautan yang luas itu

     Hati romeo tiba-tiba sakit saat memandangi foto itu,  matanya sudah memerah dengan berlinang air mata

     "selamat pak... Istri bapak melahirkan seorang gadis cantik sekali " ucap seorang dokter yang menangani persalinan hanum

    Romeo menatap bayi yang berada di gendongan dokter itu,  dokter yang melihat itu langsung mengerti kemudian menyerah kan bayi itu pada romeo

     "p-putri ku..... " lirih romeo sambil menangis haru

     Romeo tak tahan langsung mencium pipi gembul bayi itu

    "kau adalah putri ku..... Putri romeo sanjaya..... Aku akan memberi mu nama quenara laurent sanjaya.... Kamu akan menjadi ratu di hati papi " ucap romeo dengan mengangkat bayi kecil itu ke atas

-

   Tes.....

    Air mata romeo jatuh mengenai foto itu , mungkin selama ini romeo selalu melukai fisik dan batin nara namun perlu di ketahui didalam hati romeo nara selalu menjadi putrinya,  romeo selalu menyesali perbuatan nya disaat dirinya telah bermain fisik pada nara

    "kau dimana nak...... Maafin papi..... Papi jahat sekali pada mu..... Papi itu papi yang jahat.... Maaf....maaf.... Maaf "  lirih romeo

 
-

  PLAKKKK....

sebuah tamparan mendarat dipipi kanan nara hingga membuat kepala nara tertoleh

  Romeo menatap tajam nara "MAU JADI APA KAMU HAH? PULANG MALAM..... MAU JADI JALANG SEPERTI MAMI KAMU? " bentak romeo

   "JANGAN SAMAKAN AKU SAMA MAMI!!! " teriak nara

   PLAKKKK...

  lagi-lagi nara menerima tamparan itu, hingga membuat bibir dan hidung nara mengeluarkan darah

   "DIMANA SOPAN SANTUN MU SAAT BERBICARA DENGAN YANG LEBIH TUA QUENARA!! " sentak romeo

    Nara terkekeh mendengarnya "sopan santun? Haruskah aku sopan pada seseorang yang sudah melukai fisik dan batin ku? " ucap nara

    Romeo ingin menampar nara lagi,  namun dirinya urungkan

    "kenapa pi? Kenapa tidak ditampar.... Ayo tampar aku lagi... Tampar pi.... AYO TAMPAR!!! " ujar nara emosi

     Romeo langsung pergi begitu saja tanpa menjawab nara , nara mengusap kasar darah yang keluar dari hidung nya

-

   Romeo menampar dirinya sendiri saat mengingat betapa kejamnya dirinya pada putrinya dulu

  "maafin papi nara...... Maaf....maaf.... " lirihnya

-

   Nara duduk di gazebo masjid menatap halaman masjid yang sangat luas

     Hari pun semakin sore,  banyak para santri-santri yang berlalu lalang lewat di halaman itu

     "gimana keadaan mereka? Aku harus apa yaallah ..... Sampai kapan gue harus sembunyi seperti pengecut kayak gini" gumam nara

     "gue harus bangkit..... Kepergian langit mungkin adalah takdir.... Tapi  gue akan tetap memberikan keadilan atas kematian langit..... Geng itu harus bertanggung jawab" lanjut nara

    "sebulan?.... Kayaknya waktu yang lumayan cukup buat gue memulihkan mental gue dan nyusun rencana buat jatuhin geng itu"

    "BLACK D.....  Tunggu kehancuran geng kalian itu..... " ucap nara sambil tersenyum miring





*******



    

    
    

PESANTREN OH NO!!! (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang