32

5.8K 190 2
                                    

1 minggu kemudian daren telah balik keluar negeri karna tidak bisa meninggalkan istrinya lama2

Disekolah syafa dengan geng nya sedang sibuk mengawasi kepala sekolah yang sedang menuju ke Perpus

Gengnya syafa terdiri dari 2 orang laki2 karna syafa tidak mau berteman dengan wanita menurut nya sangat lebay cukup dia aja yang lebay

"ck dasar kepala sekolah gendut kenapa lama sekali lewatnya " kesal syafa dan saat kepala sekolah melewati jebakan syafa dan seluruh tubuh kepala sekolah kini sudah mandi tepung

Syafa berusaha tidak ketawa sungguh membuat nya sakit perut karna menahan tawanya hingga syafa menyuruh gengnya untuk pergi

"bahaha gila lo tadi liat muka pak gendut itu bahahah udah kayak bayi baru mandi" tawa syafa

"iya fa kasian juga kalo di liat2 tapi mau gimana lagi kitakan lagi gabut" ucap adit teman syafa

"bolos kuy" ucap feri yang diangguki keduanya

****

Rasya pulang sekolah dengan menaiki sepeda motor sport nya namun ditengah jalan dia dihadang oleh seorang geng motor

Rasya berhenti dihadapan mereka dan langsung turun dari motornya

"mau apa lo semua" tanya rasya
Namun mereka hanya menganggap remeh sambil tersenyum sinis

"kita mau bertarung sama lo" ucap ketua itu

"gue gak mau ngeladenin orang gak berguna kayak kalian" tegas rasya membuat mereka marah

"banyak bacot lo cepat serang" titah ketua itu

Anak buah dari geng motor itu yng berjumlah 10 orang menyerang rasya yang sendirian

Tubuh rasya mulai melemah karna tidak bisa menahan pukulan dari mereka 

Brukk

Rasya ambruk di situ namun saat ketua geng itu hampir menginjak rasya sebuah kayu melayang kearah ketua itu

Ketua geng itu jatuh tersungkal lalu semua menoleh kearah seseorang yng telah melempari ketua itu dengan kayu

"LO SEMUA CEMEN BERANINYA MAIN KEROYOKAN... DASAR AGAR AGAR MAJU LO SEMUA LAWAN GUE SEKARANG" teriak syafa saat tengah dalam emosi membara karna melihat keadaan rasya yang babak belur

"ADIT BAWA KAKAK GUE KETEPI SEKARANG " perintah syafa aditpun langsung membawa rasya ketepi

Pertarungan pun terjadi kemampuan beladiri syafa tidak bisa diragukan lagi dia sudah ahli dalam bidang beladiri bahkan rasya sang kakak sendiri kalah dengan syafa

Bughh

Bugh

Bugh

Semua anak buah rega terbaring lemah karna pukulan syafa rega kaget melihat semua anggota nya kalah syafa menatap rega dengan tatapan membunuh membuat rega merinding

"CABUT" perintah rega lalu mereka semua langsung bubar

Syafa ingat dengan keadaan rasya dia langsung menghampiri rasya dan menangis

"kak... Kakak bangun... Dasar cemen syafa udah bilang untuk terus latihan ngeyel sih kan jadi kayak gini" omel syafa sambil memeriksa seluruh memar rasya

"aww jangan di pegang syafa" keluh rasya saat syafa tidak sengaja memegang lukanya

"ups sorry gak sengaja" ucap syafa cengengesan

"lo berdua bantu kakak gue sekarang masuk kedalam mobil" titah syafa mereka pun memampah rasya untuk naik ke mobil grap

"gue minta tolong anterin motornya kak rasya kerumah gue ya" ucap syafa
Yang dibalas anggukan mereka

Mobil grab pun berjalan menuju kompleks perumahan

Sesampainya dirumah mama iren yang melihat rasya yang babak belur membuat nya khawatir langsung menyuruh rasya duduk

"grandmam rasya gak papa kok jangan cemas kayak gitu " ucap rasya dari tadi

"bagaimana grandmam gak cemas liat wajah kamu banyak banget lebamnya" omel mama iren sambil mengobati luka rasya sementara syafa hanya bisa terkekeh melihat kakaknya kena omel

Rasya teringat satu hal dan langsung melirik ke syafa dan bertanya

"kamu tadi kemana kenapa gak ada di kelas saat jam terakhir? " tanya rasya membuat syafa gelagapan

"syafa tadi itu... Bolos" cicit syafa sambil menunduk membuat rasya menghembuskan nafas dengan kasar karna frustrasi dengan kelakuan adiknya

"syafa syafa kakak kan udah bilang jangan bolos terus... " peringat rasya

"syafa janji gak akan bolos lagi suer" jawab syafa sambil membentuk jarinya dengan huruf v

"taulah serah kamu kakak capek dengar janji kamu... Jangan2 kepala sekolah mandi tepung itu juga ulah kamu dan geng kamu itukan" tebak rasya membuat syafa melotot

"mampus gimana ini" batin syafa

"i-iya kak" cicit syafa membuat rasya benar2 frustrasi

"udah sya percuma kamu bilang apapun ke syafa dia kan titisan bubu kamu jadi percuma aja ngasih dia peringatan yang ada dia pasti akan ngulangin terus " ucap mama iren membuat syafa cengengesan

"hehehe grandmam bisa aja " ucap syafa sambil tersenyum malu

"apa kita pindah ke pesantren aja ya" ucap rasya membuat mama iren dan syafa kaget

"gak" jawab cepat syafa

"kenapa kan di sana ada baba dan kakek nenek " ucap rasya

"pokoknya syafa gak mau kesana... Dan syafa tidak akan kesana lagi titik tidak pakek koma ngerti oke" jawab syafa panjang lebar

"bukannya kamu udah maafin baba ya? " tanya rasya

"terpaksa" jawab syafa "lo sih maksa2 gue" lanjutnya

"sya-" ucap rasya terpotong karna syafa menyelanya

"shutttt jangan ceramahin syafa kali ini brother karna syafa lagi capek + pengen bobo jadi lain kali aja ya kalo mau ceramah" ucap syafa kemudian langsung lari keatas tangga

"sudah rasya biarkan dia sendiri dulu dia pasti belum bisa terima semua ini dengan berjalannya waktu mungkin dia akan perlahan nerima semuanya kamu tenang ya" nasehat mama iren

"rasya gak tau lagi grandmam harus bilang apa sama syafa jujur rasya capek dengan kelakuan syafa andai bubu ada di sini mungkin dia bisa kasih solusi walaupun solusi nya tidak masuk akal tapi setidaknya itu membuat rasya tenang" curhat rasya dengan sendu

"sabar ya sayang jangan rapuh dong pokoknya harus kuat demi keadaan " semangat mama iren membuat rasya tersenyum lalu memeluk nya

Bersambung...



PESANTREN OH NO!!! (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang