14

26.4K 2K 12
                                    

Happy Reading

Ketiga teman Elio merasa terkejut, bukankah Elio baru saja memasuki DHS, mengapa bocah itu malah ingin pindah?

"Kamu pasti bohong kan Lio?" tanya Arlo dengan wajah cengo.

Elio menggeleng, "Enggak bang, aku emang mau pindah dari sini," balas Elio.

"Tapikan kamu baru masuk sini aja belum ada 2 bulan Yo, masak mau pindah," sahut Cakra.

Elio menghela napasnya, "Ya..gimana ya.." Elio tidak tahu harus mengatakan apa. Ia juga tidak mungkin memberi tahu alasannya pindah.

"Kamu mau..."

"Tuan muda.." Ucapan Denta terpotong karena kedatangan Pak Iman.

"Eh iya pak kenapa?" tanya Elio.

"Tuan besar menyuruh saya untuk segera mengantar anda ke sekolah," ucap Pak Iman. Elio mengangguk.

"Eh aku duluan ya abang-abang," Elio buru-buru masuk ke dalam mobil tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya.

"Ee.." Cakra seperti hendak memanggil Elio, namun mobil yang ditumpangi Elio sudah melaju.

"Ahh anjir lupa lagi mau nanya si bocil pindah ke mana," gerutu Arlo.

"Tadi gue udah mau nanya tapi keburu si sopir itu manggil Lio," balas Denta.

"Lo tadi denger kan tuh sopir manggil Elio tuan muda, mobilnya juga kagak kaleng-kaleng cuyy...gue curiga kalau keluarga Elio tuh bukan orang sembarangan," tutur Cakra.

"Iya sih, tapi kenapa dia kalau sekolah cuma naik bus atau nggak naik sepeda yang harganya aja nggak seberapa. Barang-barangnya juga kagak ada yang branded," heran Arlo.

"Ckk..udahlah masuk ke kelas, nanti kita tanya ke anaknya aja," ujar Denta yang disetujui oleh kedua temannya.

Di bandara Suvarnabhumi Thailand..

"Pesawat anda telah siap tuan muda.." ujar salah satu pengawal Sabian.

"Hm.." deham Sabian. Ia segera melangkah diikuti oleh para pengawalnya menuju pesawat pribadi milik keluarga Delion. Sabian mendudukkan dirinya di kursi pesawat. Netranya menatap ke luar jendela.

'Abang pulang dek' batin Sabian seraya tersenyum kecil. Ia tidak sabar ingin bertemu dengan adik kecilnya itu. Sudah hampir 2 hari mereka tidak berkomunikasi, maka hari ini Sabian akan memberikan kejutan untuk adiknya itu.

***

Elio kini telah sampai di depan gedung SMA Rajawali. Ia sedikit kebingungan mencari ruang kepala sekolah. Sekolah sudah sepi karena pembelajaran telah dimulai. Setelah beberapa menit berkeliling, akhirnya Elio menemukan pintu yang bertuliskan 'Kepala Sekolah'. Ia lalu mengetuk pintu tersebut.

"Masuk.." sahut seseorang dari dalam. Elio membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Oh tuan muda, silahkan duduk.." ujar Sang Kepsek yang sudah mengenal Elio sejak kecil. Ia adalah salah satu bawahan dari Samuel.

"Iya paman," balas Elio.

"Kelas kamu ada di X-A, satu kelas dengan kakak kamu, tuan besar sudah mengatakan itu sebelumnya kan?" tanya Si Kepsek. Elio mengangguk.

"Paman Lio bisa minta tolong nggak?" tanya Elio. 

"Minta tolong untuk apa tuan muda?" balas Pak Kepsek.

"Tolong rahasiain identitas Elio ya," pinta Elio dengan wajah memelas, si kepsek pun mengangguk mantap.

" Oh iya ini seragam milik anda, kalau tuan muda mau ganti baju, ganti saja di situ," tunjuk Si Kepsek ke arah pintu kamar mandi yang ada di ruangannya.

ELIO [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang