45

27.1K 1.7K 21
                                    

Happy Reading

Keadaan Elio terus menurun, sel kanker di tubuhnya semakin menyebar. Keluarga Delion masih setia menemani Elio yang enggan membuka matanya.

Tit......

Tiba-tiba mesin EKG di samping Elio berbunyi nyaring dan menampilkan garis lurus. Tubuh Elio juga kejang-kejang. Artha dengan tidak sabaran memencet tombol darurat di atas headboard.

Brakkk...

Dokter Kenan membuka pintu dengan tergesa-gesa diikuti oleh beberapa suster di belakangnya. Dokter Kenan segera melakukan tindakan CPR untuk Elio.

"Suster siapkan defibrillator segera!" titah Dokter Kenan yang segera dilaksanakan oleh suster. Dokter Kenan mulai menempelkan defibrillator di dada Elio membuat tubuh anak itu terlonjak.

"Naikkan jadi 200 joule!"

"Apa tidak apa-apa dok?" tanya Si Suster.

"Tidak apa-apa, cepat lakukan!"

Sang Suster segera melakukan perintah Dokter Kenan. Setelah perjuangan yang cukup keras, akhirnya mesin EKG di tubuh Elio kembali berjalan normal. Detak jantung Elio kembali stabil. Dokter Kenan keluar untuk menemui Keluarga Delion.

"Syukurlah detak jantung Elio bisa kembali, hanya saja iramanya kurang stabil, kita perlu membawa Elio secepatnya," jelas Dokter Kenan.

"Apakah sekarang saja bisa dok?" tanya Rama tidak sabaran.

"Bisa tuan, jika anda ingin sekarang saya akan mempersiapkan peralatannya, kita berangkat siang ini," ujar Dokter Kenan.

"Sekarang saja dok, untuk transportasi biar saya yang atur," ucap Rama.

"Baiklah kalau begitu saya permisi untuk mempersiapkan semuanya," Dokter Kenan lantas pergi menuju ruangannya. Ketiga putra Delion masuk ke dalam ruangan Elio, sementara Rama mengambil ponselnya. Ia mendial nomor asistennya, Bara.

"Hallo Bara, siapkan keberangkatan ke Amerika siang ini, secepatnya saya tunggu!" titah Rama mutlak.

"Siap bos," balas Bara. Rama akan membawa Elio menggunakan pesawat pribadinya agar Dokter Kenan bisa leluasa memantau Elio selama perjalanan.

Siang harinya...

Semuanya telah siap, siang ini Elio akan dibawa ke Amerika untuk melakukan pengobatan sekaligus transplantasi sumsum tulang belakang di sana. Pesawat pribadi milik keluarga Delion itu sudah dilengkapi dengan alat-alat kesehatan yang sengaja dipersiapkan oleh Dokter Kenan dan para bawahan Rama.

"Tuhan, semoga semuanya akan baik-baik saja," gumam Sabian saat pesawat yang ia tumpangi mulai take off.

Di sisi lain...

Samuel tengah berkumpul bersama keluarganya di ruang keluarga. Mereka sedang membahas pencarian Elio yang tidak kunjung menemukan jawaban.

"Apa menurut kalian ada seseorang yang membawa Elio?" tanya Mario. Si kembar saling menatap satu sama lain. Mereka yakin jika orang itu yang membawa Elio, namun tidak ada bukti yang mengarah ke sana.

"Kita sempat curiga sama satu orang sih pah, tapi nggak tahu benar atau enggak kalau Elio sama dia," ujar Ricky.

Mario menatap cucunya itu, "Siapa?" tanyanya.

"Sabian Albiru Delion," balas Ricky yang membuat keluarganya mengernyit bingung, kecuali Ricko. Mereka penasaran mengapa Si Kembar bisa berpikir sampai ke sana, apakah Elio mengenal keluarga terpandang itu. Terlebih tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan dari keluarga Delion.

ELIO [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang